This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Billah, M. Mu’tashim (2021) Kisah dalam Al-Qur’an perspektif filsafat sejarah: studi terhadap pemikiran Muhammad Shahrur dalam al-Qasas al-Qur’ani: Qira’ah Mu’asirah. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
M. Mu’tashim Billah_F23416206.pdf Download (4MB) |
Abstract
Kisah-kisah dalam al-Qur’an merupakan bagian tak terpisahkan dari isi al-Qur’an yang menjadi pedoman hidup bagi umat Islam. Banyaknya jumlah ayat-ayat yang berbicara tentang kisah dibanding ayat-ayat yang berbicara tentang hukum memberikan isyarat bahwa al-Qur’an sangat perhatian terhadap masalah kisah, yang memang di dalamnya banyak mengandung pelajaran (ibrah). Kenyataan inilah yang kemudian menginspirasi Muh}ammad Shahrur untuk mencoba menginterpretasikannya lebih jauh dengan pembacaan mu’asirah-nya. Pemilihan Shahrur sebagai objek formal penelitian ini dikarenakan: pertama, kajian terhadap kisah-kisah dalam al-Qur’an tidak bisa lepas dari kajian sejarah, tradisi, dan budaya bangsa Arab. Dalam hal ini, Shahrur menawarkan sebuah cara baca yang baru dengan pendekatan yang belum pernah digunakan oleh para mufassir sebelumnya. Kedua, belum ada yang mengangkat pemikiran Shahrur terkait dengan kisah-kisah dalam al-Qur’an sebagai obyek penelitian. Dengan analisis deskriptif serta pendekatan historis-filosofis, penelitian kepustakaan (library research) ini hendak menjawab bebearapa persoalan pembacaan kontemporer terhadap kisah dalam al-Qur’an yang ditawarkan Muhammad Shahrur, yakni: apa konsep kisah-kisah dalam al-Qur’an perspektif Muh}ammad Shahrur?, bagaimana metode pembacaan kisah-kisah dalam al-Qur’an yang ditawarkan Shahrur?, dan bagaimana implikasi pembacaan kisah-kisah dalam al-Qur’an yang ditawarkan Shahrur?. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa konsep kisah-kisah dalam al-Qur’an dalam pandangan Shahrur adalah bagian dari ayat-ayat mutashabihat yang dinamis dan dapat berubah (al-juz’ al-mutaghayyir) berdasarkan foktor-faktor penyebabnya, sehingga kisah dalam al-Qur’an merupakan peristiwa sejarah (historical event) yang terbuka untuk ditakwilkan berdasarkan premis-premis ilmiah (al-aradiyyat al-‘ilmiyya). Kisah-kisah dalam al-Qur’an adalah sumber untuk mengambil pelajaran dan nasehat yang tidak mengikat secara syariat, dan tidak ada hubungannya dengan ketetapan hukum syariat. Metode pembacaan terhadap kisah-kisah dalam al-Qur’an yang ditawarkan Shahrur adalah dengan pendekatan filsafat sejarah dan berimplikasi pada: a) hakekat kisah-kisah dalam al-Qur’an sebagai peristiwa sejarah, b) Keberadaan kisah dalam al-Qur’an adalah untuk ‘ibrah atau ‘izah, karenanya adalah hal yang salah apabila melakukan istinbat hukum dari ayat-ayat kisah, c) Ayat-ayat yang bersinggungan dengan Nabi Muhammad adalah bagian dari kisah-kisah dalam al-Qur’an (al-qasas al-muhammadi), karenanya harus dipahami berdasarkan kekhususan sebabnya, bukan keumuman lafaznya. Adapun implikasi teoritis dari hasil penelitian ini adalah 1) pembacaan kisah-kisah dalam al-Qur’an dengan pendekatan filsafat sejarah mampu menghindarkan model pembacaan dengan narasi israiliyat, 2) paradigma wahyu tidak bertentangan dengan realitas ilmiah menunjukkan otentisitas kebenaran al-Qur’an tentang kisah-kisah, 3) signifikansi kisah bisa selalu aktual sepanjang zaman.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (PhD) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Tafsir > Tafsir Al Qur'an | ||||||||||||
Keywords: | Kisah Al qur'an; Al Qur'an; Wahyu. | ||||||||||||
Divisions: | Program Doktor > Studi Islam | ||||||||||||
Depositing User: | Billah Billah | ||||||||||||
Date Deposited: | 16 Feb 2022 07:03 | ||||||||||||
Last Modified: | 16 Feb 2022 07:03 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/52030 |
Actions (login required)
View Item |