This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Ghiffari, Achmad Alavyn (2022) Perkawinan sesama jenis menurut agama Katolik: studi atas pernyataan Paus Fransiskus tentang legalitas perkawinan sesama jenis. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Achmad Alavyn Ghiffari_E92217062.pdf Download (1MB) |
Abstract
Perkawinan berdasarkan hukum Katolik yang sudah lama berlaku, hanya bisa dilaksanakan antara mempelai laki-laki dan perempuan. Namun pada 21 Oktober 2020 lalu, Paus Fransiskus melalui film dokumenter berjudul “Francesco” mengemukakan dukungannya terhadap legalitas perkawinan sesama jenis (civil union). Hal tersebut sontak menjadi isu yang hangat dibicarakan lantaran apa yang diucapkan oleh pemegang jabatan tertinggi Vatikan tersebut berbeda dari nilai kepercayaan yang dianut. Skripsi (Penelitian) ini bertujuan untuk mengetahui beberapa hal, yang pertama untuk mengetahui pandangan Katolik mengenai perkawinan dan hukum ikatan sipil. Kedua, bagaimana pernyataan Paus Fransiskus yang dianggap sebagai dukungan terhadap legalitas perkawinan sesama jenis. Ketiga, ada atau tidak adanya kesesuaian antara doktrin agama Katolik dengan pernyataan Paus Fransiskus tersebut. Keempat sikap pro dan kontra yang timbul sebagai respons pernyataan Paus Fransiskus tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian library research untuk menggali data dari sumber literatur gereja untuk mendapatkan sudut pandang agama Katolik dan meneliti berbagai sumber media berita berkaitan dengan pernyataan Paus Fransiskus. Analisa data menggunakan metode deduktif dan interpretasi data. Melalui pendekatan teologi normatif dengan pisau analisa atau teori Teologi Pembebasan Gustavo Gutierrez. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa: pertama, dalam agama Katolik perkawinan hanya bisa dilangsungkan oleh pasangan berjenis kelamin berbeda. Kedua, pernyataan Paus Fransiskus yang dianggap sebagai dukungan terhadap legalitas perkawinan sesama jenis ternyata dilakukan oleh Fransiskus sebelum ia menduduki jabatan Paus. Ketiga, ditemukan adanya kesesuaian antara ajaran Katolik dengan dukungan legalitas hukum ikatan sipil dalam batas menanggulangi diskriminasi dan ketidakadilan. Keempat, sikap pro dan kontra yang muncul dari cendekiawan Katolik didasari oleh dua hal berbeda, yakni sikap Pro lantaran pentingnya kesadaran Gereja untuk segera mengayomi orang-orang homoseksual dengan baik, sedangkan sikap Kontra didasarkan pada ketidaksesuaian antara nilai Katolik dalam mendukung perilaku berdosa.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Perkawinan | ||||||||
Keywords: | Hukum Katolik; perkawinan; hukum ikatan sipil; homoseksual | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Studi Agama - Agama | ||||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 11 Feb 2022 16:39 | ||||||||
Last Modified: | 11 Feb 2022 16:39 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/52038 |
Actions (login required)
View Item |