Peran guru agama islam dalam mengatasi dekadensi moral siswa di sekolah SMA Daruz Zubad Mangkon Arosbaya Bangkalan Madura

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fitria, Aini (2022) Peran guru agama islam dalam mengatasi dekadensi moral siswa di sekolah SMA Daruz Zubad Mangkon Arosbaya Bangkalan Madura. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Aini Fitria_D01217002.pdf
Download (1MB)

Abstract

Pendidikan suatu bangsa merupakan faktor yang sangat penting guna menyiapkan generasi penerus untuk melanjutkan estafet kepemimpinan dimasa depan. Pendidikan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai budaya kebaikan yang diajarkan oleh para leluhur. Akan tetapi dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat akan menimbulkan dampak negatif. Meskipun dampak teknologi tidak semua buruk akan tetapi perlu adanya pengawasan agar dampak buruk dapat diminimalkan terjadi. Dalam hal ini pendidikan agama Islam dirasa memiliki peran penting untuk menjawab permasalahan kemerosotan nilai moral tersebut terutama yang terjadi di SMA Daruz Zubad Bangkalan Madura. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi moral siswa SMA Daruz Zubad, peran guru dalam mengatasi dekadansi moral serta tantangan guru PAI dalam mengatasi dekadensi moral di SMA Daruz Zubad.Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan informasi yang terdapat dilapangan berkaitan dengan penelitian, kemudian informasi tersebut dianalisis dan dideskripsikan sesuai dengan data fakta yang diterima. Untuk sumber data primer sendiri diperoleh dari guru dan siswa SMA Daruz Zubad sedangkan data primer diperoleh dari literatur, jurnal, artikel-artikel, serta situs-situs yang ada di internet yang relevan. Dalam mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara secara langsung terhadap narasumber dan observasi lapangan yang berkaitan dengan berkas-berkas atau dokumen yang ada.Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa kondisi moral siswa menunjukan masih terdapat siswa yang melakukan pelanggaran baik itu ringan maupun berat dan yang paling mendominasi dilakukan oleh siswa kelas XI. Menurut narasumber sebagian siswa mengaku melakukan pelanggaran karena ingin menunjukan jati dirinya agar mendapat perhatian dari siswa lainnya. Dari pelanggaran-pelanggaran tersebut tentunya terdapat upaya untuk menanggulanginya terutama dari guru PAI seperti halnya selalu mengingatkan dan memberi nasehat pada siswa, memberi hukuman pada siswa yang melanggar dengan hukuman yang mendidik dan penyuluhan yang dilakukan secara berkala maupun komunikasi yang intens dengan wali siswa agar siswa dapat dimonitoring dengan baik. Adapun tantangan yang dialami guru PAI dalam mengatasi kemerosotan nilai tersebut yakni guru terpacu untuk selalu meningkatkan kualitas kemampuannya dalam mengajar dan mengembangkan pembelajaran kreatif, dengan itu diharapkan siswa dapat mudah memahami materi pembelajaran dan menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.