Puasa sebagai jalan menuju kebahagiaan: studi maanil hadis riwayat Ibnu Majah Nomor Indeks 1628 melalui pendekatan psikologi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Asita, Ayun Nur (2021) Puasa sebagai jalan menuju kebahagiaan: studi maanil hadis riwayat Ibnu Majah Nomor Indeks 1628 melalui pendekatan psikologi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Ayun Nur Asita_E95217048.pdf
Download (1MB)

Abstract

Puasa merupakan ibadah yang wajib dikerjakan bagi umat muslim. Manfaat dan keutamaan ibadah puasa sangat banyak salah satunya mengantarkan pada pintu kebahagiaan, hal ini terdapat dalam hadis riwayat Ibnu Majah nomor indeks 1628. Pada penelitian ini akan mengarah pada rumusan masalah yang pertama, bagaimana status kehujjahan hadis puasa sebagai jalan menuju kebahagiaan dalam riwayat Ibnu Majah nomor indeks 1628. Kedua, bagaimana pemaknaan terkait puasa sebagai sumber kebahagiaan. Dan terakhir, bagaimana urgensi puasa sebagai jalan menuju kebahagiaan ditinjau dari segi psikologi. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui data, kualitas hadis serta pemahaman makna yang terkandung menggunakan pendekatan psikologi untuk mengetahui pengaruh berpuasa yang mengantarkan seseorang pada kebahagiaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif bersumber dari kepustakaan atau library research. Sehingga dalam proses analisisnya dengan cara mengumpulkan data-data baik dari buku maupun jurnal yang memiliki keterkaitan dengan pembahasan yang diambil. Salah satu yang menjadi sumber utamanya yaitu berasal dari kitab Sunan Ibnu Majah nomor indeks 1628. Sampai nantinya data hadis tersebut dianalisa menggunakan metode tahkrij, I’tibar, kritik sanad dan matan hadis. Adapun hasil akhir dari penelitian ini adalah bahwa puasa akan mengantarkan seseorang pada pintu kebahagiaan, kebahagiaan yang dimaksud terdapat dua. Pertama, kebahagiaan pada saat berbuka puasa, dalam psikologi termasuk kebahagiaan jasmani yang ditandai dengan munculnya emosi positif pada saat berbuka puasa tiba. kedua, kebahagiaan pada saat bertemu dengan Rabb-Nya, termasuk kebahagiaan secara rohani yang merupakan kebahagiaan yang dijanjikan oleh Allah kepada umatnya yang melakukan ibadah puasa dengan ikhlas.