التهذيب اللغوي وانتهاكه في فيلم كارتون "صلاح الدين" (دراسة تداولية)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hermawan, Dendy (2022) التهذيب اللغوي وانتهاكه في فيلم كارتون "صلاح الدين" (دراسة تداولية). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Dendy Hermawan_A71218042.pdf
Download (1MB)

Abstract

Penyalahgunaan bahasa dapat menjadi akar dari berbagai masalah, penggunaan bahasa tanpa didasari oleh prinsip kesantunan dan akhlak akan menjadi penyebab kehancuran. Dalam hal ini pendidikan merupakan faktor yang penting dalam rangka untuk membangun adanya wawasan terkait pentingnya penggunaan bahasa yang santun, terutama untuk anak-anak diusia dini. Peneliti menggunakan film kartun sebagai salah satu variabel dan sumber data penelitian ini dikarenakan film kartun umumnya dapat dikonsumsi oleh segala umur dan cenderung memiliki banyak percakapan yang santun. Film kartun “Salahuddin” merupakan film yang ditujukan kepada anak-anak dan remaja, film ini mengandung keseimbangan antara tutur kata yang santun dan keberadaan tokoh antagonis yang dapat memberikan contoh terkait pelanggaran kesantunan berbahasa. Maka dari itu peneliti memutuskan untuk meneliti kesantunan berbahasa serta pelanggarannya dalam film kartun berbahasa Arab yang berjudul “Salahuddin”.enelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan serta pelanggaran asas kesantunan berbahasa yang dicetuskan oleh Geoffrey Leech dalam film kartun yang berjudul Salahuddin.Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penulisan deskriptif kualitatif yakni prosedur pemecahan masalah yang digunakan melalui cara mengumpulkan, menelaah, dan menganalisis data. Tahapan yang terkait dalam metode ini adalah membaca dan memahami data dan sumber data yaitu Film Kartun “Salahuddin”, lalu mengelompokkan serta menganalisis prinsip serta pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa yang ada didalamnya secara sistematis dan disusun dalam bentuk skripsi.Sebagai kesimpulan penelitian, ditemukan sebanyak 2 maksim kebijaksanaan, 2 maksim kedermawanan, 3 maksim pujian, 2 maksim kerendahanhatian, 1 maksim kesetujuan, dan 3 maksim simpati. Serta terdapat 2 pelanggaran maksim kedermawanan, 2 pelanggaran maksim kebijaksanaan, 3 pelanggaran maksim pujian, 1 pelanggaran maksim kerendahanhatian, 2 pelanggaran maksim kesetujuan, dan 1 pelanggaran maksim simpati.