Analisis Hukum Islam terhadap akad pinjaman uang dalam program membina ekonomi keluarga sejahtera (Mekaar) Di Desa Suru Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Al-farohi, M. Labib (2021) Analisis Hukum Islam terhadap akad pinjaman uang dalam program membina ekonomi keluarga sejahtera (Mekaar) Di Desa Suru Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto. Undergraduate thesis, UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.

Text
M. Labib Al-Farohi_C02215037.pdf
Download (3MB)

Abstract

Jenis pendekatan yang d gunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif, yaitu jenis penelitian yang mengumpulkan data non-nomerik dengan berupa memo, catatan lapangan, vidio, dokumen pribadi, naskah wawancara, foto atau dokumentasi resmi lainya. Sumber data terdiri dari data primer yaitu wawancara dengan pihak terkait, sedangkan data skunder yaitu berupa buku, jurnal, berita dan sebagainya. Penulis menganalisa dengan teknik analisa data mengunakan deskriptif, dengan begitu penulis dapat mendeskripsikan dan mengambarkan maslaah mengenai akad Mekaar di desa Suru.Dalam penelitian dapat di simpulkan bahwa, pertama melihat dari syarat dan ketentuan dalam program Mekaar ini sudah sesuai, namun praktik program Mekaar di desa Suru menurut hukum Islam terdapat unsur-unsur yang tidak sesuai, di antaranya: 1) tidak trasparan, ketidakjujuran oleh nasabah terhadap syarat dan ketentuan program Mekaar sehinga menyebabkan akad tidak sah 2) terdapat nasabah yang lalai dan sengaja tidak mengembalikan uang pinjaman sehinga sangat bertentangan dengan fatwa DSN dan ajaran Islam 3) meski bunga yang di bebankan tergolong kecil dan di peruntukan untuk biaya administrasi namun akibat dari nasabah yang berhutang berkali-kali maka jumlah hutang dan tambahanya juga semakin besar. Sehinga tidak ada peningkatan kesejahteraan yang terjadi di dalamnya, justru menyebabkan nasabah terlilit hutang dan berujung pada dampak-dampak buruk lainya.Diakhir penulisan ini penulis menyertakan saran yaitu sebaiknya pihak program Mekaar harus bisa lebih teliti, ketat, patuh pada tujuan utama program dan sesuai ketentuan- ketentuan yang ada dalam ajaran agama Islam, hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan sosialisasi kepada tim program Mekaar agar bisa berjalan dengan selaras. Kemudian diharap nasabah program Mekaar harus lebih bertangungjawab dan menjaga komitmenya atas kesepakatan yang telah ditentukan.