Strategi pelayanan haji pada masa pandemi covid-19 di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Khusna, Fifi Ilmiatul (2022) Strategi pelayanan haji pada masa pandemi covid-19 di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Fifi Ilmiatul Khusna_B94218083.pdf
Download (1MB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk menjelaskan strategi pelayanan haji selama pandemi Covid-19 di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri. selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat strategi pelayanan haji selama pandemi Covid-19 di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentai untuk menggali semua informasi yang ada di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri. Hasil penelitian ini adalah strategi pelayanan yang digunakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri selama pandemi Covid-19, yaitu mengikuti kebijakan dari pemerintah. Kebijakan dari pemerintah seperti mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, memakai handsanitezer serta menjaga jarak. Selain itu, selama pandemi Covid-19 pelayanan operasional di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri mengalami perubahan. Perubahan tersebut, yaitu peruabahan jam pelayanan dan pembatasan calon jamaah haji untuk berkunjung ke Kantor. Pelayanan haji di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri, meliputi pelayanan administrasi, bimbingan manasik, transportasi, konsumsi, akomodasi dan kesehatan. Sehubungan dengan faktor pendukung dalam strategi pelayanan haji di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri, yaitu terdapat sarana dan prasarana yang memadai, terdapat pegawai yang baik, bertanggung jawab kepadan calon jamaah dari awal hingga akhir, pegawai bisa melayani dengan cepat dan tepat, kedisiplinan pegawai, sumber daya manusia yang dapat menguasai IT dan adanya SISKOHAT (Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu), sedangkan faktor penghambatnya adalah terbatasnya jumlah pegawai, terdapatnya keluhan dari calon jamaah serta hambatan komunikasi.