Upaya guru pendidikan agama islam dalam menerapkan budaya sekolah untuk membentuk karakter peserta didik melalui kurikulum 2013 di SMAN 1 Gedangan Sidoarjo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Kholidah, Diana Safrina (2022) Upaya guru pendidikan agama islam dalam menerapkan budaya sekolah untuk membentuk karakter peserta didik melalui kurikulum 2013 di SMAN 1 Gedangan Sidoarjo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Diana Safrina Kholidah_D01218016.pdf
Download (1MB)

Abstract

Permasalahan rendahnya karakter yang dimiliki oleh remaja saat ini bukan lagi hal biasa yang sering ditemui dikehidupan sehari-hari. Baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. berbagai solusi dilakukan oleh sekolah SMAN 1 Gedangan Sidoarjo untuk mengatasi masalah rendahnya karakter remaja. Sekolah SMAN 1 Gedangan mempunyai budaya sekolah ciri khas yang diterapkan dengan melibatkan guru PAI dalam membentuk karakter siswa. Rumusan masalah penelitian ini, meliputi: 1) Bagaimana karakter yang dibentuk oleh guru PAI SMAN 1 Gedangan Sidoarjo 2) Bagaimana upaya guru PAI dalam menerapan budaya sekolah untuk membentuk karakter peserta didik melalui kurikulum nasional di SMAN 1 Gedangan SidoarjoPenelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yagn digunakan berupa observasi, wawancara dan dokumentasi.Teknik analisis data menggunakan Analysis Interactive Model dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) karakter yang dibentuk oleh guru PAI ada enam karakter yaitu: berbudi luhur, kejujuran, kedisiplinan, intelektualis, humanis, toleransi. 2) upaya yang dilakukan oleh guru PAI dalam menerapkan budaya sekolah untuk membentuk karakter siswa yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran student center seperti group teaching, tutor sebaya, kontekstual teaching, pemberian tugas yang berisfat penalaran dan penguatan kegiatan spiritual dalam proses pembelajaran., adapun faktor pendukung dan penghambat dalam menjalankan upaya ini, diantaranya: faktor pendukung dari kemampuan akademik siswa, sarana dan prasarana yang memadai, kegiatan pembentukan karakter, organisasi pendukung, anggaran dana pemerintah. Dan faktor penghambatnya dari internal kepribadian siswa meliputi perekonomian siswa atau dari keluarga yang broken home, kurangnya kesadaran diri guru dan ssiswa.