This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Asnawi, Aqdi Rofiq (2021) Koherensi struktur Al-Qur’an perspektif Semitic Rhetorical Analysis (SRA) dalam Interpretasi Al-Qur’an Michel Cuypers. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Aqdi Rofiq Asnawi_F03219014.pdf Download (5MB) |
Abstract
Michel Cuypers mengkaji struktur Al-Qur’an menggunakan Semitic Rhetorical Analysis (SRA), sebuah metode analisa struktur teks yang berasal dari ruang lingkup kajian Alkitab. Metode ini dan interpretasi Al-Qur’an yang dihasilkannya belum banyak dikaji dan dikritisi, meski mengandung kebaruan dalam studi Al-Qur’an. Oleh karena itu, penelitian ini membahas bagaimana konstruksi metodologis SRA dalam menganalisis struktur Al-Qur’an dan menginterpretasikannya, bagaimana koherensi Al-Qur’an menurut SRA, serta apa kelebihan dan kekurangan SRA sebagai metode interpretasi Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan multidisipliner yang berupa pendekatan strukturalisme linguistik, kohesi teks (al-sabk al-naṣṣī), koherensi, dan ilmu munāsabāt. Tujuannya agar dapat menemukan konstruksi metodologis SRA, perspektifnya mengenai koherensi Al-Qur’an, serta kelebihan dan kekurangannya sebagai metode interpretasi Al-Qur’an. Metode analisis data yang digunakan adalah content analysis dengan empat tahapan: pemrosesan satuan, kategorisasi, pemaknaan data, dan perumusan teori. Di antara hasil penelitian yang ditemukan adalah: (1) Kajian struktur Al-Qur’an berdasarkan SRA tergolong kajian sinkronis dan sintagmatis, serta berisi berbagai bentuk munāsabah dalam Al-Qur’an sesuai dengan pola konstruksi paralel, konsentris, dan cermin. (2) Dalam sudut pandang SRA, koherensi struktur Al-Qur’an ditunjukkan melalui pasangan kata atau kalimat pada kelompok partikel teks yang diatur sesuai prinsip-prinsip retorika Semit, di mana pasangan teks tersebut membentuk kohesi teks yang melahirkan koherensinya. (3) Kelebihan SRA terletak pada kemampuannya dalam membuktikan koherensi Al-Qur’an, mengintegrasikan berbagai macam keilmuan, dan persamaannya dengan metode penafsiran sarjana Muslim dalam penjelasan kosa kata ayat, pemanfaatan munāsabah dan siyāq, serta penggunaan Alkitab sebagai referensi penafsiran. Namun, SRA juga mempunyai kelemahan yang berupa memberikan peluang subjektivitas, mereduksi keseluruhan makna ayat, serta mengabaikan hadis Nabi, perbedaan qiroat, dan asbāb al-nuzūl saat proses interpretasi. Kesimpulan di atas berimplikasi pada teori koherensi Al-Qur’an yang tidak hanya pada susunan linear teks pada mushaf, namun juga secara konstruksi paralel, konsentris, dan cermin. Koherensi tersebut berlapis-lapis dimulai dengan kelompok partikel teks terkecil sampai yang terbesar. Berbagai koherensi semacam ini mendorong kebaruan dan keberagaman interpretasi Al-Qur’an sesuai dengan pasangan teks.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (PhD) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Al Qur'an > Mukjizat al Quran | ||||||||||||
Keywords: | Semitic Rhetorical Analysis; Michel Cuypers; struktur Al-Qur'an | ||||||||||||
Divisions: | Program Doktor > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||||||
Depositing User: | Aqdi Rofiq Asnawi | ||||||||||||
Date Deposited: | 22 Apr 2022 12:55 | ||||||||||||
Last Modified: | 22 Apr 2022 12:55 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/52768 |
Actions (login required)
View Item |