This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Zulfanny, Alivia (2022) Fenomena body shaming sebagai bentuk kekerasan kepada perempuan dalam teori interseksionalitas Crenshaw di Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Alivia Zulfanny_I93218061.pdf Download (2MB) |
Abstract
Pada penelitian ini ada beberapa permasalahan yang dikaji yakni terkait bagaimana kekerasan terhadap perempuan melalui tindakan body shaming ini dapat terjadi dan dampak apa saja yang dtimbulkan dari adanya tindakan body shaming serta bagaimana para korban body shaming ini dapat memberikan perlawanan kepada pelaku. Dari permasalahan tersebut peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo, hal ini dikarenakan masih banyaknya fenomena body shaming yang belum mendapatkan perhatian lebih, dan hanya dianggap sebagai permasalahan sepele saja.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti menetapkan beberapa informan berjenis kelamin perempuan dengan rentan umur 16 hingga lebih dari 25 tahun sebagai subjek penelitian. Subjek informan memiliki rentan umur yang kemudian di klasifikasikan menjadi tiga kategori, yakni yang pertama kategori remaja, dewasa lajang dan dewasa menikah. Penentuan subjek penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, penggunaan teknik ini dimaksutkan untuk dapat mengambil data secara non acak dikarenakan peneliti telah menetapkan kriteria dari informan itu sendiri.Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori feminisme interseksionalitas yang dikemukakan oleh Crenshaw untuk menganalisa fenomena yang sedang terjadi. Teori ini ini menjelaskan bahwa perempuan merupakan mahluk yang rentan mengalami tindakan kekerasan, dalam hal ini merupakan kekerasan secara verbal. Adanya fenomena body shaming yang mengarah pada kaum perempuan ini, dikarenakan ada faktor yang mengikuti sosok kaum perempuan. Faktor struktural yang merupakan budaya patriarki dan faktor representasional yang merupakan media. Perempuan seringkali menjadi sasaran empuk pelaku body shaming dikarenakan masih adanya sebuah pemikiran bahwa perempuan hanya dilihat sebagai sebuah objek visual semata yang memiliki standard nya di mata masyarakat. Penelitian ini mengungkapkan bahwasannya fenomena body shaming yang dilakukan kepada individu lain memberikan efek, dampak serta perubahan dari individu itu sendiri. Korban body shaming cenderung melakukan perlawanan apabila mereka merasa jengah atas celaan individu lain terhadap fisik atau penampilannya
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Emansipasi wanita Masalah sosial Patologi Sosial |
||||||||
Keywords: | Fenomena body shaming; Kekerasan; Perempuan; Budaya Patriarki; Interseksionalitas | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi | ||||||||
Depositing User: | Alivia Zulfanny | ||||||||
Date Deposited: | 21 Apr 2022 01:35 | ||||||||
Last Modified: | 21 Apr 2022 01:35 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/52897 |
Actions (login required)
View Item |