Studi komparasi konsep pendidikan karakter pemikiran KH. Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Nurmala, Riana Eka (2022) Studi komparasi konsep pendidikan karakter pemikiran KH. Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Riana Eka Nurmala_D97216122.pdf
Download (2MB)

Abstract

Pendidikan Karakter sangat dibutuhkan dalam perkembangan zaman yang pesat. Banyak akhlak anak-anak yang melenceng sehingga pendidikan karakter ini penting untuk dilakukan pendalaman literatur untuk mendapatkan karakter yang cocok bagi pendidikan karakter anak. Dalam hal pendidikan karakter terdapat totoh tokoh yang berpengaruh diantaranya KH. Hasyim Asy’ari dan K.H. Ahmad Dahlan yang keduanya merupan pendiri organisasi islam besar yaitu NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah serta keduanya juga banyak mendirikan pesantren. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan.Data penelitian ini dihimpun dengan teknik dokumentasi denganmemperoleh data dari sumber primer yaitu kitab Adabul ‘Alim wal Muta’alim serta buku K.R.H Hadjid, Pelajaran K.H. Ahmad Dahlan, 7 Falsafah & 17 ayat Al-Qur’andan data sekunder sebagai literatur pendukung yang relevan dengan permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik deskriptif komparatif dan mendeskripsikan data mengunakan alur berfikir induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan dan perbedaan konsep pendidikan karakter perspektif KH.Hasyim Asy’ari dan KH.Ahmad Dahlan.Persamaan konsep pendidikan karakter perspektif KH.Hasyim Asy’ari dan KH. Ahmad Dahlan ialah konsep pendidikan. Perbedaan antar keduanya ialah KH.Hasyim Asy’ari cenderung pada metode klasikal atau tradisional, kurikulum yang digunakan kurikulum keagamaan, pengamalan materi pelajaran lebih kepada ketaatan beribadah. Untuk KH. Ahmad Dahlan cenderung mengadopsi metode pendidikan barat, kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum gabungan antara ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum, pengamalan materi pelajaran lebih kepada sikap atau tindakan langsung yang dapat dilihat.