This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Syarifudin, Syarifudin (2010) مفهوم الرزق في القران Konsep Rezeki dalam Al Quran: studi Analitis atas makna kata rezeki menurut As Syarowi dalam Khowatir As Syarowi. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Syarifudin_E53206011.pdf Download (2MB) |
Abstract
Syukur Alhamdulillah skripsi ini telah rampung , penulis memilih judul ini - "Konsep Rezeki dalam Al-Quran" judul ini lahir dari pembacaan terhadap kondisi umat saat ini, sebagian besar mereka beranggapan bahwa rezeki adalah hana benda semata. hal ini membuat mereka jauh mencari materi mcrupakan kewajiban mereka untuk tunduk sepenuhnya pada Allah, membuat manusia menjadikan materi sebagai tujuan mereka padahal AIIah menganugerahkan banyak sekali rezeki kepada manusia berupa kesehatan, ketenangan batin, ilmu, kebijaksanaan, pasangan, anak dan masih banyak lagi hal lain. Untuk mendapatican pernaharnan yang lebih jelas tentang arti rezeki dalam al-Quran yang merupakan petunjuk dalam hidup, dalam skripsi berikut ini dibahas tentang makna rezeki yang terdapat dalam al-Quran menurut pemahaman As-sya'rowi —seorang penafsir yang hidup pada awal abad modern, zaman yang manusia pada saat bersamaan cenderung memikirkan rezeki yang bersifat materi semata—yang terdapat dalam kitab tafsirnya Khowatir As-sya'rowi dengan pendekatan metode analisis atas penafsiran beliau terhadap makna rezeki dalam al-Quran. Dalam penelitian ini penulis mengkaji beberapa ayat dalam Khowatir As-syarowi, ayat-ayat tersebut adalah surah Al-bagoroh ayat 3, 22, dan 212, surah Hud ayat 6, surah An-nahl ayat 71, surah Toha ayat 132 dan surah Saba' ayat 36. Rezeki dalam al-Quran selalu dihubungkan dengan pemberi rezeki yakni Allah SWT, serta zat yang membagi rezeki sesuai dengan hikmah yang telah Dia tetapkan. Dalam al-quran rezekt juga selalu dihubungkan dengan kewajiban terhadapnya yakni nafkah atau shodaqoh atas rezeki tersebut. Dalam pandangan As-sya'rowi, rezeki bukan hanya harta benda, ia menafsirkan rezeki dengan tafsiran yang luas, menurut Sya'rowi rezeki adalah segala hal yang bisa dimanfaatkan. konsekuensi dari penafsiran Sya'rowi tersebut adalah adanya kewajiban atas rezeki, pada rezeki yang bersifat materi atau harta benda ada kewajiban yang dinamakan zakat dan shodaqoh, begitu pula rezeki yang berupa ilmu atau kebijaksanaan juga mempunyai kensekuensi, yakni berupa nafkah atas rezeki tersebut. Dalam menafsirkan rezeki ini juga Sya'rowi membuat sebuah konsep, yakni konsep At-takamul, yakni perbedaan yang ada dalam pembagian rezeki bukanlah tanda bahwa seorang yang banyak rezekinya lebih utama, atau mengalahkan seorang yang rezekinya lebih sedikit. menurut Sya'rowi orang yang kaya misalnya membutuhkan orang miskin untuk mendapatkan pahala, dalam hal ini hubungan antara si kaya dan si miskin adalah hubungan ketergantungan sosial, sebagaimana orang kaya butuh karyawan untuk bisa menjalankan perusahaan yang milikinya karena ia tidak mcmpunyai kemampuan dan tenaga yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya, sebaliknya si karyawan juga membutuhkan sesuatu yang ia dapatkan dengan bekerja di perusahaan tersebut.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Tafsir > Tafsir Al Qur'an | ||||||||
Keywords: | Al Quran; rezeki; As Syarowi; Khowatir as Syairowi | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis | ||||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 25 May 2022 08:11 | ||||||||
Last Modified: | 27 May 2022 05:43 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/53399 |
Actions (login required)
View Item |