Tinjauan hukum pidana islam atas putusan denda minimal dalam tindak pidana Illegal Logging: studi putusan pengadilan negeri Kotamobagu Nomor:90/Pid.B/Lh/2017/PN.Ktg

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Syafitri, Nurul Awwaliyyah Hilma (2021) Tinjauan hukum pidana islam atas putusan denda minimal dalam tindak pidana Illegal Logging: studi putusan pengadilan negeri Kotamobagu Nomor:90/Pid.B/Lh/2017/PN.Ktg. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Nurul Awwaliyyah Hilma Syafitri_C93216100.pdf
Download (2MB)

Abstract

Metode yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini ialah metode kepustakaan (library research). Dalam penulisan ini peneliti membutuhkan sumber-sumber data yang akan diperoleh melalui teknik dokumentasi, sehingga memerlukan buku, peraturan, artikel ataupun sumber lain dari internet yang dapat dijadikan pedoman. Yang kemudian data tersebut akan diolah dan dianalisis menggunakan teknik deskripif, guna memberikan gambaran/uraian yang dapat memudahkan untuk dipahami. Hasil penelitian yang diperoleh ialah Hakim menjatuhkan putusan tersebut terhadap terdakwa berdasarkan Pasal 83 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan kerusakan hutan, serta memperhatikan hal-hal yang dapat memberatkan dan meringankan terdakwa, sehingga terdakwa mendapatkan hukuman berupa pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sebesar Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Sedangkan menurut hukum pidana islam perbuatan yang telah terdakwa lakukan termasuk kedalam pelaku turut serta melakukan secara tidak langsung (pelaku tidak langsung) yang telah melakukan perusakan hutan, dan dalam jarimah perbuatan tersebut dijatuhi hukuman ta’zir. Karena ketentuannya juga tidak diatur dalam hukum pidana islam, maka hukumannya ditentukan sendiri oleh Hakim yang telah diberi wewenang. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka hendaklah bagi Hakim untuk menjatuhkan hukuman menurut Undang-undang yang sepadan dengan kejahatannya. Agar dapat menimbulkan efek jera terhadap pelakunya dan tidak akan mengulangi perbuatan tersebut. Guna tercapainya nilai-nilai keadilan dan suatu kepastian hukum bagi masyarakat. Serta bagi masyarakat, untuk senantiasa menjaga apa yang telah Allah ciptakan, karena segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah memiliki manfaat sendiri-sendiri.