This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Muzaqqi, Mochammad Rofiyal (2022) Analisis hukum Islam terhadap fatwa Dar Al Ifta Al Misriyyah nomor 14993 tentang kesepakatan suami istri untuk tidak memiliki anak. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Mochammad Rofiyal Muzaqqi_C71218074 ok.pdf Download (4MB) |
Abstract
Skripsi dengan judul “Analisis Hukum Islam Terhadap Fatwa Da>r al-Ifta’ al-Mis}riyyah Nomor 14993 Tentang Kesepakatan Suami Istri Untuk Tidak Memiliki Anak” merupakan hasil penelitian kualitatif dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan terkait bagaimana isi fatwa Da>r al-Ifta’ al-Mis}riyyah nomor 14993 tentang kesepakatan suami istri untuk tidak memiliki anak? dan bagaimana analisis hukum Islam terhadap isi fatwa Da>r al-Ifta’ al-Mis}riyyah nomor 14993 tentang kesepakatan suami istri untuk tidak memiliki anak? Data penelitian dikumpulkan dengan metode kepustakaan (library reseach) yang dilakukan dengan cara membaca, memahami, serta mengelonpokkan data-data yang sudah didapatkan. Setelah itu dianalisis dengan menguraikan data dengan kalimat yang jelas dan terperinci atau deskriptif, yakni analisis dengan memaparkan data isi fatwa Da>r al-Ifta’ al-Mis}riyyah nomor 14993 tentang kesepakatan suami istri untuk tidak memiliki anak yang kemudian dianalisis menggunakan teori hukum Islam, yaitu pendapat ulama dan qiya>s sebagai metode istinbat hukum. Selanjutnya diambil suatu kesimpulan. Skripsi ini memuat dua hasil penelitian. Pertama, terkait isi fatwa Da>r al-Ifta’ al-Mis}riyyah tentang hukum kesepakatan suami istri untuk tidak memiliki anak ialah diperbolehkannya suami istri untuk bersepakat tidak memiliki anak dikarenakan adanya faktor yang membahayakan istri ketika hamil atau untuk kepentingan pribadi pasangan suami istri. kebolehan tersebut dikarenakan tidak ada nas} dalam Alquran dan hadis yang mewajibkan untuk mempunyai anak melainkan hanya menyarankan agar memperbanyak anak. Selain itu juga kesepakatan untuk tidak memiliki anak dianalogikan dengan kebolehan melakukan‘azl. Kedua, fatwa Da>r al-Ifta’ al-Mis}riyyah tentang hukum kesepakatan suami istri untuk tidak memiliki anak dianalisis dengan menggunakan pendapat ulama dan metode istinbat hukum qiya>s dengan dipaparkan alasan yang selaras, maka dengan itu kesepakatan untuk tidak memiliki anak jika dianalogikan dengan ‘azl maka memiliki dua hukum yakni makruh dan mubah. Makruh apabila dikarenakan merasa tidak sanggup akan tanggung jawab terhadap anak, takut akan rusaknya zaman, serta kepentingan pribadi (yang tidak membahayakan), dan mubah apabila dikarenakan takut terdapat bahaya bagi istri ketika hamil. Berdasar kesimpulan, maka saran yang penulis ajukan adalah Pasangan suami istri yang mereka merasa akan masalah apabila memiliki anak seperti kekurangan ekonomi, tidak sanggup akan tanggung jawab anak, takut akan rusaknya zaman, atau kepentingan pribadi lainnya, hendaknya melakukan pengaturan kelahiran dengan cara menunda atau mngatur jarak antar kelahiran agar dapat mempersiapkan diri untuk menyambut kehadiran anak. karena memiliki anak dalam pandangan Islam memiliki keutamaan dan manfaat yang besar bahkan dapat dirasakan oleh orangtua sampai di akhirat kelak.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Fatwa Hukum Islam > Keluarga Berencana |
||||||||
Keywords: | Hukum Islam; Fatwa; tidak memiliki anak | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | Mochammad Rofiyal Muzaqqi | ||||||||
Date Deposited: | 22 Jul 2022 03:52 | ||||||||
Last Modified: | 22 Jul 2022 03:52 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/54279 |
Actions (login required)
View Item |