Analisis Hukum Islam terhadap materi Bimbingan Perkawinan Santriwati di Ponpes At Tauhidiyyah Kecamatan Talang Kabupaten Tegal Jawa Tengah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Muniroh, Luthfiyatul (2022) Analisis Hukum Islam terhadap materi Bimbingan Perkawinan Santriwati di Ponpes At Tauhidiyyah Kecamatan Talang Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Luthfiyatul Muniroh_C01218014 ok.pdf
Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Analisis Hukum Islam terhadap Materi Bimbingan Perkawinan Santriwati di Pondok Pesantren At- Tauhidiyyah Kecamatan Talang Kabupaten Tegal Jawa Tengah”, penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan, pertama Bagaimana Gambaran Materi Bimbingan Perkawinan Santriwati di Ponpes At- Tauhidiyyah Kecamatan Talang Kabupaten Tegal Jawa Tegah, kedua Bagaimana Analisis Hukum Islam terhadap Materi Bimbingan Perkawinan Santriwati di Ponpes At- Tauhidiyyah Kecamatan Talang Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan penghimpunan data berupa wawancara serta dokumentasi. Penulis menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif menggunakan pola pikir deduktif yakni menggambarkan hasil wawancara dengan beberapa santriwati yang mengikuti kajian bimbingan perkawinan dan materi kajian bimbingan perkawinan santriwati kemudian dianalisa menggunakan teori kompilasi hukum Islam. Hasil penelitian ini adalah beberapa materi bimbingan perkawinan di Pondok Pesantren At- Tauhidiyyah ada yang sesuai dan ada yang sedikit tidak sesuai dengan Kompilasi Hukum islam. Materi tidak sesuai antara lain tentang kedudukan seorang Istri dianggap lemah dan tidak setara dengan suami, seorang istri sangat berperan dalam mendidik anak- anaknya, kewajiban istri tidak diperbolehkan keluar rumah karena menghindari fitnah, seorang istri tidak berhak untuk memutuskan sesuatu karena dianggap kurang kecerdasannya. Materi kajian bimbingan perkawinan yang sesuai antara lain, taat kepada suami dengan senantiasa izin apabila akan bepergian, suami memberi nafkah dan mahar kepada istrinya, suami mengajarkan ilmu agama, suami melindungi istrinya. Dari hasil penelitian ini, maka seorang kyai atau ibu nyai memiliki pengaruh besar terhadap santri dan santriwatinya. Akan tetapi ketika memberikan pendapat walaupun berdasarkan pada kitab, diharapkan mempertimbangkan kemaslahatan agar tidak menjadi kesalahpahaman. Disamping itu, kajian bimbingan perkawinan dapat bekerja sama dengan KUA setempat, agar santriwati dapat belajar mengenai kehidupan berkeluarga tanpa mengedepankan posisi suami atau istri, agar tujuan perkawinan terlaksana.