This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Azharudin, Mohammad (2022) Larangan Hate Speech di media sosial: pemahaman hadis Sunan al Tirmidhi nomor indeks 2002 dalam tinjauan Ilmu Komunikasi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Mohammad Azharudin_E75218052 ok.pdf Download (2MB) |
Abstract
Kehadiran media sosial menawarkan free speech (kebebasan berujar) bagi setiap penggunanya. Namun, hal tersebut ternyata melahirkan sebuah problematika baru. Banyak pengguna media sosial yang melihat bahwa free speech adalah kebebasan yang tak memiliki batas. Akibatnya, tak sedikit pengguna media sosial yang melontar hate speech (ujaran kebencian). Rasulullah saw sebagai uswah ḥasanah telah menyatakan bahwa hate speech merupakan perkara yang dibenci oleh Allah swt. Hal tersebut terekam dalam kitab Sunan al-Tirmidhī nomor indeks 2002. Penelitian ini berupaya untuk memahami hadis tersebut dalam konteks era media sosial saat ini. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis library research (penelitian kepustakaan). Dengan demikian, sumber data dalam proses penelitian ini berasal dari literatur-literatur berbahasa Arab maupun bahasa Indonesia yang memiliki koneksi terhadap yang dibahas. Penelitian ini memiliki tiga tujuan utama. Pertama, mencari kejelasan terkait kualitas dan ke-ḥujjah-an hadis larangan hate speech dalam kitab Sunan al-Tirmidhī nomor indeks 2002. Kedua, melakukan deskripsi atas pemahaman hadis larangan hate speech dalam kitab Sunan al-Tirmidhī nomor indeks 2002. Ketiga, memberikan pemarapan terkait pemahaman hadis larangan hate speech dalam kitab Sunan al-Tirmidhī nomor indeks 2002 dalam tinjauan komunikasi. Konklusi yang didapat dari penelitian ini yaitu hadis tentang larangan hate speech riwayat Imam al-Tirmidhī teridentifikasi sebagai hadis ṣaḥīḥ li dhātih. Para ulama sepakat bahwa hadis ṣaḥīḥ dapat dijadikan sebagai ḥujjah dan dapat diamalkan dalam kehidupan. Hadis tentang larangan hate speech riwayat Imam al-Tirmidhī memiliki dua kandungan pokok. Pertama, hadis tersebut berbicara tentang akhlak secara global. Kedua, hadis dalam kitab Sunan al-Tirmidhī nomor indeks 2002 tersebut menyinggung soal lisan yang kotor dan kasar secara lebih spesifik. Ini seolah menjadi indikasi bahwa akhlak yang paling penting untuk dijaga adalah akhlak dalam berbicara. Oleh sebab itu, etika dalam berbicara mesti selalu diperhatikan, termasuk saat menggunakan media sosial.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Komunikasi Media Sosial Hadis |
||||||||
Keywords: | Hate speech; media sosial; hadis; al Tirmidhi | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis | ||||||||
Depositing User: | Mohammad Azharudin | ||||||||
Date Deposited: | 07 Sep 2022 08:47 | ||||||||
Last Modified: | 07 Sep 2022 08:47 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/54462 |
Actions (login required)
View Item |