This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Aisyah, Siti (2022) Tartil sebagai metode tahfiz Alquran di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Kabupaten Trenggalek. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Siti Aisyah_E93218128.pdf Download (1MB) |
Abstract
Di era modern sekrang menghafal Alquran semakin banyak peminatnya, akan tetapi tidak banyak pula beberapa orang muslim menghiraukan tata cara yang baik dalam membaca Alquran. Seperti membaca Alquran dengan tartil, yakni membaca Alquran secara perlahan, tanpa tergesah-gesah dan sesuai dengan kaidah tajwid (tepat makhraj dan sifat hurufnya). Tidak sedikit pula yang beranggapan bahwa sekedar bisa membaca Alquran sudah cukup, maka tidak heran jika banyak orang yang lancar membaca Alquran akan tetapi masih ada banyak kesalahan dari sisi tajwidnya.Problematika masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana sebagai landasan epistem tartil dalam tahfiz Alquran, 2) Bagaimana tartil digunakan sebagai metode tahfiz Alquran, 3) Bagaimana Implikasi dan Signifikasi Tartil Sebagai Metode Tahfiz Di Pondok pesantren Bahrul Ulum Trenggalek. Substansi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tartil menjadi metode menghafal Alquran, dasar yang digunakan dalam menghafalkan, signifikasi tartil dalam tahfiz serta implikasi dari metode tersebut. Metode penelitian ini bersifat lapangan (field research) dengan menggunakan metode deskriptif analisis, yang menjelaskan tentang proses pelaksanaan kegiatan menghafal Alquran di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Kabupaten Trenggalek. Hasil dari penelitian ini bahwa landasan metode tartil merujuk pada surat al-Muzammil ayat 4, الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ وَرَتِّلِ yakni melafalkan ayat-ayat Alquran sebagus dan semaksimal mungkin sesuai dengan kaidah tajwid. Metode tartil dalam tahfiz di pesantren Bahrul Ulum Trenggalek : Tartil yakni membaca Alquran dengan tempo pelan dipraktikkan ketika setoran, Hadr yakni membaca dengan tempo cepat dan ringan tetapi masih menjaga hukum-hukumnya dipraktikkan ketika mengejar target hatam harian, Tadwir yakni tidak terlalu cepat juga tidak terlalu pelan artinya pertengahan antara bacaan tahqiq dan hadr dipraktikkan ketika mengulang hafalan, murojaah, dan kegiatan tadwiran. dengan menggunakan metode tartil pesantren ini bisa menghasilkan santri yang mampu berjuang di masyarakat, tidak hanya khotmil quran dan tasmi’ hampir 80% santri Bahrul Ulum menjadi perwakilan MTQ (Musabaqoh Tilawatil Quran) kabupaten Trenggalek di tingkat Jawa Timur.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Pesantren Al Qur'an |
||||||||
Keywords: | Metode tahfiz; tartil; Pondok Pesantren Bahrul Ulum Trenggalek | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Siti Aisyah | ||||||||
Date Deposited: | 20 Sep 2022 03:39 | ||||||||
Last Modified: | 20 Sep 2022 04:17 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/54554 |
Actions (login required)
View Item |