This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Safura, Bunga Zafiratul (2022) Larangan pornoaksi dalam QS. Al Araf ayat 28: telaah dengan pendekatan Mana-Cum-Maghza. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Bunga Zafiratul Safura_E03218006 ok.pdf Download (1MB) |
Abstract
Pornoaksi mengalami perkembangan yang cukup pesat di era ini, bergerak secara sembunyi-sembunyi namun nyatanya meluas diberbagai kalangan usia sehingga, menimbulkan rasa ingin tahu, bagaimana ayat al-Qur’an mengkomunikasikan hal tersebut agar dapat dijadikan pedoman dalam antisipasi perilakunya. Pornoaksi dikategorikan sebagai perbuatan immorality dan tidak sesuai dengan background seorang Muslim, dalam al-Qur’an perilaku tersebut diwakili oleh term fāhishah yaitu; segala perbuatan atau perkataan keji, buruk, serta menjijikkan. Sedangkan, ayat fāhishah yang sesuai dengan pornoaksi ada dalam QS. al-A‘raf ayat 28, yang kemudian dikaji dengan pendekatan Ma‘nā-Cum-Maghzā dan merumuskan tiga permasalah sebagai berikut; 1) analisa terhadap makna historis, 2) analisa signifikansi fenomenal historis dan 3) analisa signifikansi fenomenal dinamis. Langkah tersebut berguna untuk menemukan pesan utama dari ayat yang dikaji serta menyesuaikan konteks kkekinian. Berbekalpada penafsiran hermeneutika yaitu upaya dalam memahami teks dan beradaptasi dengan konteksnya, sehingga dapat dicapai keseimbangan antara makna literal dan pesan utama dari ayat yang diteliti. Penggunaan pendekatan Ma‘nā-Cum-Maghzā untuk menganalisis QS. al-A‘raf ayat 28 dirasa sesuai untuk memberikan bukti terhadap larangan pornaksi. Dan hasil yang dicapai dari analisa tersebut yaitu; pertama, al-ma‘na al-tārīkhī melakukan tawaf dengan telanjang, sekaligus pengingkaran atas tindakan keji yang mengatasnamakan hukum nenek moyang. Perbuatan tersebut adalah cermin dari perbuatan Jahiliah yang masih ada ketika Nabi Muhammad menyebarkan Islam di Makkah. Kedua, al-maghzā al-tarikī (pengambilan pesan utama) dari pembacaan analisis pertama didapatkan tiga pesan utama yaitu; menunjukkan ciri orang yang tidak beriman, larangan telanjang di muka umum, dan mewaspadai sikap taklid. Ketiga, hasil dari analisa al-maghzā al-mutah}arrik ditemukan fenomena mudahnya manusia mengesampingkan kebenaran untuk uang contohnya, pornoaksi yang dijadikan ladang bisnis. Dari pornoaksinya saja sudah dilarang apa lagi menjadikan hal tersebut sebagai pekerjaan. Apabila terus dilakukan dan menjadi kewajaran, maka tidak dipungkiri akan berakibat pada hilangnya rasa percaya kepada Allah dalam memberikan rezeki lewat jalur halal. Sedangkan larangan telanjang di muka umum saat ini bukan lagi perihal beribadah, sudah meluas dan penyebarannya mengancam mental serta merusak moral generasi muda. Himbauan dalam Ayat tersebut memiliki jangka waktu yang panjang sebagai antisipasi agar generasi selanjutnya tidak tenggelam dalam dunia kekejian. Terakhir, lahirnya taklid digital menjadi ajang manusia mudah tergiring pada sesuatu yang tidak benar dan mudah mengikuti serta membagikan ketidakbenaran itu, contoh dalam pornoaksi disebut cyber porn (menyebar luaskan kekejian lewat dunia digital)
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Tafsir > Tafsir Al Qur'an Pornografi |
||||||||||||
Keywords: | Pornoaksi; kontekstualisasi QS. Al Araf ayat 28; Mana-Cum-Maghza | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||||||
Depositing User: | Bunga Zafiratul Safura | ||||||||||||
Date Deposited: | 13 Sep 2022 07:45 | ||||||||||||
Last Modified: | 13 Sep 2022 07:45 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/54914 |
Actions (login required)
View Item |