القيم الدينية في الرواية "أولاد حارتنا في حلقة رفاعة" لنجيب محفوظ ( بحث في الأدب الاجتماعي)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Andarini, R. Lutfi (2022) القيم الدينية في الرواية "أولاد حارتنا في حلقة رفاعة" لنجيب محفوظ ( بحث في الأدب الاجتماعي). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
R. Lutfi Andarini_A71218072.pdf
Download (2MB)

Abstract

Novel Aulad Haratina adalah sebuah novel simbolis filosofis yang merupakan gaya penulisan baru bagi Najib Mahfudz setelah sebelumnya ia merupakan seorang romantik sejarah dan realis sosial. Novel ini bercerita tentang sekelompok orang yang tertindas oleh perilaku sewenang-wenang para pemimpin dukuh dengan menghadirkan sosok Rifa’ah yang memiliki kesamaan cerita dengan Nabi Isa. Makna tersirat tersebut tidak dijelaskan secara jelas dibalik penciptaan karya sastra, dimana novel ini berupa kritik yang disampaikan pengarang terhadap pemerintahan Raja Faruq di Mesir. Selain itu, novel ini khususnya kisah Rifa’ah memiliki makna tersirat lain yang mengandung nilai-nilai religius sebagai penjabaran dari pendekatan sosiologis karya sastra Wellek dan Warren sehingga peneliti memutuskan untuk meneliti bagaimana nilai-nilai religius yang terkandung dalam novel Aulad Haratina pada bagian Rifa’ah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai religius melalui pendekatan sosiologis karya sastra Wellek dan Warren yang terdiri dari tiga dimensi. Dimensi Aqidah, dimensi syariah, dan dimensi akhlak. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode ini adalah suatu proses penelitian dengan menghasilkan data dari penjelasan (mendeskripsikan data) melalui kata-kata secara tertulis tanpa melibatkan penjelasan secara statistik dalam bentuk angka. Sebagai kesimpulan penelitian, ditemukan bahwa nilai-nilai religius pada dimensi akidah yaitu mengingat Allah bahwa kematian akan terjadi pada setiap manusia, percaya bahwa Allah maha tau, bersyukur kepada Allah, percaya bahwa Allah maha pengampun, percaya bahwa azab Allah nyata untuk orang yang dzalim. Pada dimensi syariah yaitu berdoa kepada Allah SWT, membagikan harta wakaf secara adil, dan memperjuangkan harta wakaf. Kemudian pada dimensi akhlak yaitu ikhlas, tawadhu’ kepada Allah SWT, kekejaman Zanfal kepada penduduknya, tidak membalas perbuatan buruk orang lain, menjaga lisan, mengubah kemungkaran dengan kelembutan yakni menghindari kekerasan, sifat menindas dan memeras oleh para pemuka dukuh, memiliki kebiasaan marah, menghormati orang tua, ketaatan seorang istri kepada suami.