This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Kartikasari, Intan (2022) Penguatan pendidikan karakter melalui budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) di MIN 2 Mojokerto. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Intan Kartikasari_D97218092 ok.pdf Download (7MB) |
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan karena sekarang ini banyak dijumpai peserta didik yang berbicara dan berperilaku kurang sopan terhadap guru. Oleh sebab itu perlu diterapkan pembentukan pendidikan karakter sejak dini agar dapat merubah karakter peserta didik menjadi lebih baik. Dalam membentuk karakter peserta didik menjadi lebih baik, guru di MIN 2 Mojokerto memberikan contoh karakter yang baik dalam kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik akan mencontohnya. MIN 2 Mojokerto melaksanakan budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) dalam penguatan pendidikan karakter peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan karakter melalui budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) di MIN 2 Mojokerto. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif jenis studi kasus, dan menggunakan teknik sampel purposive. Informan penelitian ini berjumlah dua puluh orang, yakni kepala madrasah, guru kelas, I, III, dan V, guru pengampu ekstrakurikuler pramuka, peserta didik kelas I, III, dan V yang masing-masing kelas diambil tiga peserta didik.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data terdiri dari mereduksi data, menyajikan data, dan menyimpulkan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa MIN 2 Mojokerto telah melaksanakan pendidikan karakter melalui budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun), 1) Budaya 5S dilaksanakan melalui program pengembangan diri. Selain itu juga dilaksanakan dalam mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Nilai-nilai yang ada dalam budaya 5S adalah nilai toleransi, peduli sosial, dan cinta damai. 2) Faktor pendukung budaya 5S adalah terdapat guru, lingkungan madrasah, dan materi pelajaran yang mendukung. Faktor penghambatnya adalah peserta didik yang kurang berperilaku baik. 3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi faktor penghambat adalah dengan menegur dan menasihati kepada peserta didik. Selain itu guru juga membiaskan peserta didik dengan memberikan contoh secara langsung.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Pendidikan > Pendidikan - Karakter | ||||||||||||
Keywords: | Pendidikan karakter; peserta didik; 5S; senyum salam; sapa; sopan; santun | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah | ||||||||||||
Depositing User: | Intan Kartikasari | ||||||||||||
Date Deposited: | 01 Nov 2022 06:56 | ||||||||||||
Last Modified: | 01 Nov 2022 06:56 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/55041 |
Actions (login required)
View Item |