Analisis Al-Bai' dan undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen terhadap makanan ringan repacking di Online Shop Lazada

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Khalidah, Firdatul (2022) Analisis Al-Bai' dan undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen terhadap makanan ringan repacking di Online Shop Lazada. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Firdatul Khalidah_C92218133.pdf
Download (1MB)

Abstract

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Data diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi pelaku usaha kemudian diselaraskan dengan literasi berbasis buku, jurnal, website dan skripsi untuk memenuhi jawaban rumusan masalah. Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif pada praktik jual beli makanan ringan repacking di Lazada, dengan pola pikir deduktif yaitu mendeskripsikan praktik jual beli makanan ringan repacking di Lazada kemudian dianalisis dengan al-bai’ dan UU No. 8 Tahun 1999. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, dalam praktik jual beli makanan ringan repacking di Lazada, informasi terkait produk tidak dijelaskan secara rinci sehingga hak informasi produk yang seharusnya diterima pembeli tidak terpenuhi. Untuk praktik jual beli di Lazada yaitu dengan cara pembeli melakukan pemesanan, lalu memilih metode pembayaran, selanjutnya pesanan akan diproses penjual dan dikirimkan ke rumah pembeli. Kedua, analaisis al-bai’ dalam praktik jual beli makanan ringan repacking di Lazada tersebut termasuk jual beli yang sah tapi tidak diperbolehkan (fasid). Karena belum terpenuhinya syarat ma’qud alaih karena tidak tercantum komposisi bahan dalam makanan repacking sehingga dikhawatirkan produk tersebut merugikan konsumen. Sedangkan analisis UU No. 8 Tahun 1999 dalam praktik jual beli produk makanan ringan repacking di Lazada yang terjadi masih banyak yang belum memenuhi peraturan yang ada. Baik pelaku usaha maupun pembeli masih sama-sama minim pemahaman mengenai pengaturan repacking produk makanan yang ada di Indonesia yaitu UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen khususnya pada pasal 8 tentang informasi produk. Sejalan dengan kesimpulan diatas, pertama penulis menyarankan pelaku usaha untuk meningkatkan pemahaman mengenai pengaturan repacking yang ada di Indonesia sehingga berjalannya ekonomi di Indonesia tetap mengikuti dan berpedoman pada peraturan yang ada demi mencapai kemaslahatan bersama. Kedua, bagi pembeli agar selalu berhati-hati dalam melakukan pembelian cari makanan yang sudah terjamin keasliannya demi mencegah terjadinya hal buruk yang dapat timbul di kemudian hari. Dan ketiga Bagi Pemerintah untuk melakukan penyuluhan-penyuluhan baik daring maupun langsung turun lapangan untuk memberikan pemahaman dan informasi mengenai kewajiban penyantuman label dan informasi pada produk makanan ringan repacking.