Analisis hukum Islam terhadap pemanfaatan data pengguna oleh Facebook dalam rangka monetisasi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Bilqisth, Hanny (2022) Analisis hukum Islam terhadap pemanfaatan data pengguna oleh Facebook dalam rangka monetisasi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Hanny Bilqisth_C92218136 ok.pdf
Download (2MB)

Abstract

Skripsi dengan judul “Analisis Hukum Islam terhadap Pemanfaatan Data Pengguna oleh Facebook dalam Rangka Monetisasi” dengan tujuan untuk menjawab rumusan masalah : (1) Bagaimana praktik pemanfaatan data pengguna oleh Facebook dalam Rangka Monetisasi. (2) Bagaimana analisis hukum Islam terhadap pemanfaatan data pengguna oleh Facebook dalam rangka monetisasi. Penelitian menggunakan metode kualitatif dan tergolong pada jenis penelitian kepustakaan (library research), dimana objek penelitian didapat dari platform resmi Facebook http://www.facebook.com dan platform resmi yang relevan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, observasi dan wawancara, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan pola pikir deduktif, yakni memaparkan tentang fakta dan data hasil penelitian dalam sistem monetisasi Facebook, kemudian ditinjau dari segi hukum Islam. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa pertama, pemanfaatan data pengguna oleh Facebook dilakukan dengan merekam, mengumpulkan, dan menganalisis data untuk meningkatkan prediksi dan volume iklan. Atas prediksi iklan tersebut, Facebook dapat menarik banyak usaha atau bisnis untuk menayangkan produk dan jasanya kedalam aplikasi, serta mendapatkan penghasilan atas pembayaran iklan. Kedua, praktik pemanfaatan data pengguna yang dilakukan oleh Facebook dalam rangka monetisasi atau mendapatkan keuntungan tidak termasuk kedalam perbuatan ghas}ab , karena kesepakatan tersebut telah memenuhi rukun dan syarat akad, serta terdapat unsur kerelaan pengguna atas pemanfaatan yang dilakukan Facebook. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis menyarankan agar pihak Facebook dapat lebih memperhatikan hak-hak pengguna atas data dan informasi miliknya dengan memberikan opsi agar pengguna dapat menentukan sendiri poin-poin yang disetujui atau tidak terhadap pemanfaatan datanya, sehingga pengguna dapat melacak, mengawasi, dan menjauhkan datanya dari berbagai risiko penyalahgunaan dan kebocoran data. Dengan demikian, pengguna dapat menggunakan aplikasi Facebook untuk keperluannya dengan nyaman dan perusahaan Facebook dapat menjalankan bisnisnya secara baik.