This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Hasanah, Nurul (2014) KONSEP KEPEMIMPINAN POLITIK DALAM PANDANGAN KAUM SYIAH DAN SUNNI : STUDI KASUS DI DESA KARANG GAYAM KECAMATAN OMBEN SAMPANG. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (682kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (165kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar isi.pdf Download (273kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (4MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (280kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar pustaka.pdf Download (389kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini akan mengeksplorasi tentang konsep kepemimpinan politik dalam pandangan kaum Sunni dan Syiah di desa Karang Gayam, Omben, Sampang. Konsep kepemimpinan politik yang selalu terjadi percekcokan antara kelompok Syiah dan Sunni, yang imbasnya masih tersisa sampai sekarang. Bagi Syiah, Ali bin Abi Thalib dan sebelas keturunannya (Ahl al-bait), adalah yang paling berhak menggantikan kedudukan Nabi. Sedangkan menurut Sunni, meyakini keempat Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali) sebagai pengganti pasca Nabi wafat.
Di sini penulis akan mengkaji dua persoalan dalam skripsi ini, yaitu: 1. Bagaimana konsep kepemimpinan politik Sunni dan Syiah di desa Karang Gayam Sampang. 2. Bagaimana aplikasi kepemimpinan politik Sunni dan Syiah di desa Karang Gayam.
Dalam menjawab persoalan tersebut, dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun tentang metode pengumpulan data yang digunakan adalah in depth interview (wawancara mendalam), observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teori yang dipakai adalah teori kepemimpinan, teori identitas dan teori konflik.
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa: Pertama, Konsep kepemimpinan politik bagi Syiah yaitu, Ali bin Abi Thalib dan sebelas keturunannya (Ahl al-bait), adalah yang paling berhak menggantikan kedudukan Nabi. Maka dari itu, pemimpin Syiah (Tajul Muluk) berwilayah mendirikan Imamah di wilayah Sunni, sebagai kelompok yang minoritas dengan cara bertaqiyyah (pura-pura) dengan tujuan untuk menempati suatu posisi kepemimpinan di daerah Sampang. Adapun konsep kepemimpinan politik bagi Sunni, yaitu: meyakini keempat Khulafaur Rasyidin adalah sesuatu hal yang paling sah pasca Nabi wafat. Maka dari itu, pemimpin Sunni yang sudah turun temurun sebagai kelompok mayoritas berusaha untuk mempertahankan kekuasaannya dengan cara menyebarkan bahwa ajaran Syiah yang dibawa Tajul Muluk sesat. Kedua, Aplikasi kepemimpinan politik Syiah yaitu: Syiah mempraktekkan ajarannya yang berbeda dengan Sunni, seperti rukun Iman, rukun Islam yang berbeda dan yang selama ini dimuliakan oleh muslim Sunni, sebaliknya menjadi objek hinaan dan penghujatan oleh Syiah, inilah yang membuka celah dan potensi untuk konflik. Adapun aplikasi kepemimpinan politik Sunni, yaitu: Sunni menempati tidak hanya sebagai kultural dan keagamaan tapi juga struktural pemerintahan. Maka dari itu, sebagian kelompok Sunni memposisikan Syiah sebagai kelompok sesat dan berada di luar Islam. Dengan demikian, semakin terbuka kelompok Syiah mendakwahkan ajaran dan doktrin-doktrinnya, maka resistensi masyarakat Sunni juga akan semakin meningkat.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Additional Information: | Slamet Muliono | ||||||
| Creators: |
|
||||||
| Subjects: | Politik > Politik Islam | ||||||
| Keywords: | Syiah; Sunni; Kepemimpinan Politik; Konflik | ||||||
| Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Politik Islam | ||||||
| Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
| Date Deposited: | 10 Feb 2015 07:56 | ||||||
| Last Modified: | 10 Feb 2015 07:56 | ||||||
| URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/561 |
Actions (login required)
 |
View Item |
