Analisis kelayakan helipad satuan radar TNI AU 221 Ngliyep Malang sebagai tempat Rukyat Hilal

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Nisa, Sofwatun (2022) Analisis kelayakan helipad satuan radar TNI AU 221 Ngliyep Malang sebagai tempat Rukyat Hilal. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Sofwatun Nisa_C97217036 OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Karya Ilmiah berupa skripsi ini merupakan hasil penelitian observasi lapangan untuk menjawab pertanyaan mengenai bagaimana kelayakan Helipad Satuan Radar TNI AU 221 Ngliyep Malang dari segi posisi geografis dan astronomisnya, bagaimana kelayakan Helipad Satuan Radar TNI AU 221 Ngliyep Malang dari segi luas medan pandang ke ufuk baratnya, bagaimana kelayakan Helipad Satuan Radar TNI AU 221 Ngliyep Malang dari segi kerendahan ufuk mar’inya dan bagaimana kelayakan Helipad Satuan Radar TNI AU 221 Ngliyep Malang dari segi faktor penghalang ke ufuk baratnya. Dalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian bersifat kualitatif dengan menggunakan metode lapangan (field research). Data yang dikumpulkan oleh penulis adalah data tentang posisi geografis dan astronomis data tentang luas medan pandang ke ufuk barat, data tentang kerendahan ufuk mar’i dan data tentang faktor penghalang ke ufuk baratnya. Sumber data primer yang diperoleh adalah hasil observasi di Helipad Satuan Radar TNI AU 221 Ngliyep Malang, dari hasil wawancara dengan Kementerian Agama Kabupaten Malang, Ketua KUA Kecamatan Donomulyo, Modin dusun Ngliyep. Data tersebut dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara dan kajian pustaka kemudian diolah menggunakan teknik editing, organizing dan verifying serta dianalisis menggunakan teknik deskriptif dengan pola pikir deduktif berdasarkan kriteria tertentu. Penelitian ini menghasilkan empat data penting, yakni data tentang posisi geografis dan astronomis, data tentang luas medan pandang ke ufuk barat, data tentang kerendahan ufuk mar’i dan data tentang penghalang pandangan ke ufuk barat Helipad Satuan Radar TNI AU 221 Ngliyep Malang. Yang disimpulkan bahwa dari segi posisi geografis dan astronomis lokasi tersebut dikatakan layak, kemudian dari segi luas medan pandang ke ufuk barat terdeteksi tidak layak, dari segi kerendahan ufuk mar’i yang secara teori terdeteksi bahwa layak sebagai tempat rukyat Hilal akan tetapi dari segi kerendahan ufuk mar’i secara nyata Helipad dikatakan tidak layak dan dari segi penghalang pandangan ke ufuk barat terdeteksi tidak layak digunakan untuk tempat rukyat Hilal. Penulis memberi saran kepada Kementerian Agama Kabupaten Malang dan Lembaga Falakiyah Kabupaten Malang sesuai dengan hasil penelitian yang sudah dilakukan secara berkala bahwasanya Helipad Satuan Radar TNI AU 221 Ngliyep Malang sudah tidak lagi layak untuk menjadi tempat observasi Hilal, oleh karenanya diharapkan untuk mencari lokasi yang lain dan yang memenuhi standar kelayakan untuk tempat rukyat Hilal.