This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Putri, Diajeng Rambu Kadita (2022) Analisis hukum islam dan hukum positif terhadap praktik pembagian waris dengan cara hibah: studi kasus di Desa Karangasri Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Diajeng Rambu Kadita Putri_C91218104.pdf Download (1MB) |
Abstract
Skripsi dengan judul “Analisis Hukum Islam dan Hukum Positif terhadap Praktik Pembagian Waris dengan Cara Hibah Studi Kasus di Desa Karangasri Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi” merupakan hasil penelitian kualitatif dengan pendekatan empiris untuk menjawab pertanyaan terkait Praktik Pembagian Waris dengan cara Hibah dan apa yang menjadi alasan pembagian waris dengan cara Hibah di Desa Karangasri Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi. Serta Analisis Hukum Islam dan Hukum Positif terhadap Praktik Pembagian Waris dengan cara Hibah. Pengumpulan data pada skripsi ini menggunakan teknik penelitian lapangan (field research) data diperoleh langsung dari para pelaku hibah dan penerima hibah di Desa Karangasri Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi melalui teknik wawancara dan dokumentasi yang kemudian dianalisa menggunakan metode deskriptif analisis dengan pola pikir deduktif yakni menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan menerapkan hal-hal yang umum untuk mendapatkan kesimpulan secara khusus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa alasan masyarakat yang mendasari penggunaan proses pembagian harta waris dengan cara hibah ada tiga hal, yakni (1) Untuk menghindari perselisihan antara ahli waris, (2) Menghindari pembayaran pajak dan biaya yang besar dalam proses peralihan hak, karena dalam konteks ini pembagian berupa benda tidak bergerak (tanah dan sawah), (3) Mengedapankan keadilan, sebab dalam masyarakat anggapan adil adalah dibagi secara rata dengan tidak membedakan satu sama lain. Keutamaan dalam pembagian waris dengan cara hibah ini adalah menghindarkan seseorang dari rasa iri dengki khususnya ahli waris karena dibagikan atas dasar persetujuan bersama. Yang kemudian hal ini menjadi suatu kebiasaan turun temurun serta terus dilakukan hingga saat ini. Sejatinya pembagian seperti ini tidak menyimpang bahkan telah sesuai dalam ketentuan yang tertulis pada Pasal 211 Kompilasi Hukum Islam tentang hibah dari orang tua kepada anak dapat diperhitungkan sebagai warisan. Oleh karena itu saran yang penulis ajukan adalah diperlukan adanya penyuluhan tentang pemahaman yang lebih luas terhadap hibah dan waris oleh pemuka agama atau kepala KUA yang berwenang dalam menyampaikan pemahaman yang jelas untuk hibah yang dapat diperhitungkan sebagai warisan ini. Karena dalam hal hibah waris memiliki ketentuan yang berbeda, begitu pula dengan segi hukumnya, sehingga tidak menimbulkan banyak perbedaan dan pemahaman yang justru menjadi hal yang salah.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam > Waris Hukum Islam > Hibah |
||||||||
Keywords: | Waris; Hibah | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | Diajeng Rambu Kadita Putri | ||||||||
Date Deposited: | 30 Jun 2023 02:34 | ||||||||
Last Modified: | 30 Jun 2023 02:34 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/56595 |
Actions (login required)
View Item |