Analisis konsep penologi dan takzir terhadap penerapan hukuman penjara pada anak di rumah tahanan kelas IIb Ponorogo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Lubab, Ahmad Mustfid (2022) Analisis konsep penologi dan takzir terhadap penerapan hukuman penjara pada anak di rumah tahanan kelas IIb Ponorogo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Ahmad Mustafid Lubab_C03217001.pdf
Download (1MB)

Abstract

Skrispsi ini merupakan penelitian lapangan yang berjudul “Analisis Konsep Penologi Dan Takzir Terhadap Penerapan Hukuman Penjara Pada Anak Di Rumah Tahan Kelas IIB Ponorogo” memiliki fokus pada masalah penerapan penghukuman pada anak berhadapan dengan hukum. skripsi ini merupakan penelitian lapangan yang bertujuan unuk menjawab pertama :bagaimana pelakasanaan hukuman penjara pada anak di Rumah Tahanan Kelas IIB Ponorogo, kedua: bagaimana konsep penologi dan takzir terhadap penerapan hukuman penjara pada anak di Rumah Tahanan Kelas II B Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah dengan wawancara. Data yang didapatkan kemudian dilakukan dengan analisis deskripstif kualitatif dengan cara menganalisis hasil wawancara mengenai penerapan hukuman penjara pada anak di Rumah Tahanan Kelas IIB Ponorogo. Terdapat dua sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yakni sumber data primer dan sekunder. Setelah data terkumpul, maka dianalisis secara kualitatif dengan pola induktif, yakni dari Rumah Tahanan Kelas IIB Ponorogo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pemenjaraan pada anak dalam Rumah Tahanan Kelas IIB Ponorogo terdapat anak berhadapan dengan huum sebagai pelaku dan dalam proses hukumnya terdapat penerapan yang tidak sesuai yang dilakukan dari pihak rutan dengan peratutan yang ada yakni sistem peradilan pidana anak. dari hasil anaslisis penologi pemberian hukuman yang terjadi di Rumah Tahanan Kelas IIB Ponorogo merupakan penghukuman bentuk penghukuman pembalasan dan pembertahankan ketertiban masyarakat, bukan kepada pemnghukuman yang bersifat edukasi terhadap anak. hal tersebut dikarenakan rumah tahanan pada dasarnya merupakan tempat pemenjaraan yang ditujukan untuk orang dewasa sehingga penerapan penghukuman sangat rentan terjadi dampak negatif bagi tahanan anak. Peneliti memberikan saran kepada kementrian Hukum dan HAM untuk memberikan pengawasan terhadap pelaksanaan penerapan UU No. 11 tahun 2012 mengenai sistem peradilan pidana anak dalam rumah tahanan. Agar anak berhadapan hukum yang menjalani proses hukum dalam rumah tahanan tetap melaksanakan proses hukum dengan tenang dan terpenuhi hak-haknya sebagai anak.