This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Nikmah, Elina Mazidatun (2022) Keistimewaan dan Kenabian Maryam: telaah argumentatif terhadap kenabian perempuan dalam Kitab Tafsir Al Jami' li Ahkam Al Qur'an karya Al Qurthubi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Elina Mazidatun Nikmah_E93218087.pdf Download (1MB) |
Abstract
Penulis akan mengkaji penelitian ini karena penulis ingin mengetahui keistimewaan Maryam yang disebutkan dalam Alquran menurut penafsiran Al Qurthubi serta mengkaitkannya dengan kedudukannya sebagai nabi perempuan menurut Al Qurthubi. Penulis memilih mufassir Al Qurthubi dikarenakan dalam kitabnya Al Jami’ Li Ahkam Al Qur’an yang meskipun kitab ini bercorak ahkam akan tetapi Al Qurthubi tetap menjelaskan ayat-ayat yang bukan ahkam dengan penjelasan yang luas. Maka dari itu penulis ingin mengkaji penafsiran Al Qurthubi tentang keistimewaan Maryam serta ingin mengetahui alasan-alasan Al Qurthubi dalam menentukan bahwa Maryam adalah seorang Nabi perempuan. Sedangkan di sisi lain ada mufassir yang mengatakan bahwa Maryam bukanlah seorang Nabi. Hal inilah yang menarik dan yang akan dikaji oleh penulis dengan menguraikan secara terperinci penafsiran Al Qurthubi dalam 3 ayat di atas tadi. Pada penelitian ini berfokus pada 2 titik rumusan masalah yaitu penafsiran Al Qurthubi mengenai ayat-ayat yang menjelaskan tentang keistimewaan Maryam dan argumen Al Qurthubi memposisikan Maryam sebagai Nabi perempuan. Kedua permasalahn itu sangat berkaitan dengan mengetahui penafsiran ayat-ayat tentang keistimewaan Maryam, penulis sekalian ingin mengkaitkan dengan kedudukan Maryam yang menurut Al Qurthubi Maryam adalah Nabi perempuan.Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan ad dakhil. Oleh karena itu, penulis ingin mengkaji lebih dalam bagaimana latarbelakang Al Qurthubi dalam memberikan penafsiran sehingga Al Qurthubi berbeda pendapat ketika menentukan kedudukan Maryam. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwasanya Al Qurthubi berpendapat bahwa Maryam adalah satu-satunya nabi peremuan. Maryam menerima wahyu secara langsung berdialog dengan Malaikat Jibril. Adapun latar belakang Al Qurthubi mengatakan seperti itu dalam kitabnya adalah karena Al Qurthubi mengutip pendapat salah satu gurunya ketika Al Qurthubi menimba ilmu di Mesir. Ulama’ tersebut bernama Abu Abbas Ahmad bin Umar bin Ibrahim Al Maliki penulis kitab Al Mufhim fi Syarh Muslim.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Al Qur'an | ||||||||
Keywords: | Al Qurthubi; Maryam; Kenabian Perempuan | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Elina Mazidatun Nikmah | ||||||||
Date Deposited: | 30 Jun 2023 11:38 | ||||||||
Last Modified: | 30 Jun 2023 11:38 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/57189 |
Actions (login required)
View Item |