Analisis akad musharakah pada bisnis peternakan Kambing di Dusun Kleben Desa Tiudan Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rohma, Erin Farida (2020) Analisis akad musharakah pada bisnis peternakan Kambing di Dusun Kleben Desa Tiudan Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Erin Farida Rohma_C92216098.pdf
Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini merupakan hasil penelitian dengan judul “Analisis Akad Musha<rah pada Bisnis Peternakan Kambing di Dusun Kleben Desa Tiudan Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung”. Skripsi ini disusun berdasarkan tujuan menjawab pertanyaan suatu masalah, yakni meliputi: (1) Bagaimana praktik bisnis peternakan kambing di Dusun Kleben Desa Tiudan Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung? (2) Bagaimana analisis akad Musharakah terhadap bisnis peternakan kambing di Dusun Kleben Desa Tiudan Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung? Dalam mengumpulkan data, metode yang digunakan adalah dengan observasi dan pengumpulan data dari sejumlah wawancara dengan pihak- pihak terkait serta pengumpulan dokumentasi yang selanjutnya data dibangun dan dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kualitiatif, yakni tentang Praktik bisnis peternakan kambing di Dusun Kleben Desa Tiudan Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung. Selanjutnya output dari penelitian ini adalah analisis yang diuraikan dengan panduan Akad Musha<rakah. Berdasarkan praktik yang terjadi di lapangan, ditemukan dalam perjanjian praktik bisnis peternakan kambing di Dusun Kleben Desa Tiudan Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung yaitu telah disepakati para pihak bahwa prosentase bagi hasil yaitu 50% : 50%, uang hasil penjualan kambing di bawa oleh pemodal yang selanjutnya akan diperhitungkan sendiri perhitungan bagi hasilnya dengan cara perhitungan yang berbeda pada setiap panennya. Hal ini membuat pengelola merasa ragu atas perhitungan yang dilakukan oleh pemodal karena ia tidak mengetahui cara perhitungannya. Perhitungan yang dilakukan oleh pemodal tidak dilakukan secara transparansi kepada pihak lain, hal ini mendekatkan kepada tidak keabsahan pada Akad Musha<rakah. Setelah dianalisis menggunakan Akad Musha<rakah terhadap praktik bisnis peternakan kambing tersebut, perjanjian kerjasama yang terjadi dinyatakan sah menurut Akad Musha<rakah, karena meskipun perhitungan dilakukan dengan cara tidak transparasi namun hasil yang di bagikan tidak melenceng dan tetap pada kesepakatan awal. Disarankan terhadap para kedua belah pihak agar dapat melakukan bisnis secara transparansi terutama pada perhitungan bagi hasilnya. Hal ini juga untuk menghindari adanya keraguan dan rasa ketidakjelasan oleh pengolala terhadap bagi hasil yang diterima, yang nantinya dapat mendekatkan ketidakabsahan akad Musharakah