Kiprah Dakwah KH. Mas Muhajir Mansur (1912-1989)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Pahlevi, Thesar Reza (2022) Kiprah Dakwah KH. Mas Muhajir Mansur (1912-1989). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Thesar Reza Pahlevi_A92218129.pdf
Download (8MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul tentang Kiprah Dakwah KH. Mas Muhajir Mansur (1912-1989). KH. Mas Muhajir Mansur merupakan seorang kyai sekaligus pejuang hizbullah yang berada Sidosermo Surabaya. Pada penelitian ini membahas tiga pokok permasalahan yaitu : (1) Bagaimana riwayat hidup dari KH. Mas Muhajir Mansur? (2) Bagaimana kondisi sosial, budaya dan keagamaan Sidosermo semasa hidup KH. Mas Muhajir Mansur? (3) Bagaimana kiprah dakwah dari KH. Mas Muhajir Mansur? Dalam menjawab ketiga permasalahan ini, peneliti menggunakan pendekatan sejarah dengan teori peran. Hal ini dikarenakan penelitian ini lebih fokus membahas seputar dakwah yang dilakukan oleh KH. Mas Muhajir Mansur dari tahun 1912 hingga 1989. Pada penelitian ini menggunakan 4 metode yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Pada penelitian ini, peneliti mengambil tiga kesimpulan antara lain : (1) KH. Mas Muhajir Mansur lahir pada tahun 1912 Masehi dari pasangan KH. Mas Mansur dan Nyai Muthofiah Semolowaru. Ia belajar kepada KH. Muntaha Bangkalan, KH. Zainuddin Nganjuk, dan KH. Khalimi Banyumas, KH. Mas Mansur. Selama hidupnya, ia memasuki 2 organisasi yakni organisasi laskar Hizbullah, dan Nahdhatul Ulama. (2) Sidosermo merupakan sebuah kelurahan yang ada di kecamatan Wonocolo, kota Surabaya. Sidosermo awalmulanya dari kampung Ndresmo. Kampung Ndresmo memiliki kondisi sosial yang cukup baik. Walaupun ada 21 pesantren di kampung tersebut, tidak pernah terjadi perselisihan antar pesantren. (3) Kiprah dakwah KH. Mas Muhajir Mansur berawal dari pesantren. Ia pernah diungsikan ke daerah Brangkal demi menyelamatkan trah Ndresmo. Ia cukup getol berjuang di laskar Hizbullah. Ia juga mendirikan pesantren yang bernama pesantren An-Najiyah. Selain itu, ia juga mendirikan sekolah formal seperti SD, SMP, SMA. Ia fokus berdakwah di pesantrennya. Dalam dakwahnya, ia sempat menuliskan 3 kitab yakni Takhalluq Al-Akhlaq, Tarbiyat Al-Murid dan Mafatih Al-Abwab. Dalam interaksi sosialnya, ia dikenal sebagai orang yang selalu memuliakan tamu dan dermawan kepada semua orang baik itu ke santrinya, keluarganya hingga ke masyarakat sekitar.