This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Sholihah, Oktiana Khoirun Nisa' (2022) Perlindungan Allah dari godaan setan dalam Al-Quran perspektif mufassir. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Oktiana Khoirun Nisa' Sholihah_E93218124.pdf Download (2MB) |
Abstract
Tema pada penelitian ini atas adanya realita di zaman sekarang bahwa banyak umat manusia yang lalai terhadap Tuhan-Nya dan terperangkap dalam godaan setan. padahal manusia dianjurkan untuk memohon perlindungan kepada Allah, tetapi manusia tersebut tidak melakukannya. Atau memang belum terlalu kuat Imannya sehingga ia masih bisa digoda oleh setan. Setan menggoda manusia hingga hari kiamat seperti sumpahnya kepada Tuhan. Ia merasa terhormat ketimbang Nabi Adam yang tercipta dari tanah, sedangkan setan tercipta dari api. Kemudian Allah memerintahkan umat manusia untuk memohon perlindungan kepada-Nya dari godaan setan yang datang kepada manusia tersebut.Godaan setan tak lain tujuannya utnuk menjauhkan manusia dari Tuhan-Nya. menuntun manusia untuk menuju kejalan yang sesat. Dan berakhir kepada neraka. Itulah yang setan inginkan. Umat manusia harus menyadari betapa bahayanya jika ia mengikuti kemauan setan. manusia harus sadar akan hal itu. Dalam penelitian ini dapat dijadikan gambaran bagi umat manusia yang mana bila saat ia digoda setan, maka bersegeralah memohon perlindungan kepada Allah. Maka dari itu dalam penelitian ini dapat dijadikan gambaran untuk umatt manusia dalam menghadapi godaan setan. agar ia selamat dalam perjalanannya di dunia. Maka dari itu dalam penelitian ini akan dipaparkan bahaya godaan setan dan perlindungan Allah prespektif mufassir. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelian pustaka (library research) yaitu penelitian yang berpacu pada literatur dengan cara menganalisis yang terkait dengan penelitian baik dari penelitian primer maupun sekunder. Hasil penelitian dapat disimpulkan pada prespektif mufassir yang pertama pada surat Al-Mu’minun ayat 97-98 yakni Allah memerintahkan manusia untuk memohon perlindungan kepada-Nya. kedua, pada surat Al-A’raf ayat 200-201 yakni gangguan setan tidak berpengaruh terhadap manusia yang selalu memohon perlindungan kepada Tuhan-Nya. seseorang dianjurkan untuk mengucapkan kalimat ta’awudz menggunakan lidah tetapi datangnyadari hati. Menyadari bahwa tempat berlindung hanyalah Allah semata. Seseorang yang memiliki keimanan yang kuat akan sadar jika ia merasa didekati oleh setan. ketiga, pada surat An-Nahl ayat 98-100 yakni, apabila seseorang hendak membaca Al-Quran, maka dianjurkan untuk memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang mengelilinginya. Setan dapat berkuasa terhadap orang-orang yang menjadikannya pemimpin. Keempat, pada surat Ghafir ayat 27 yakni, manusia akan dilindungi oleh Allah jika ia memohon perlindungan kepada-Nya. menjauhkannya dari sifta-sifat manusia yang sombong. Kelima pada surat Ghafir ayat 56 yakni, orang-orang yang mendebatkan ayat-ayat Allah ialah orang-orang yang tidak mau beriman kepada Allah.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Tafsir > Tafsir Al Qur'an | ||||||||
Keywords: | Godaan setan; tafsir | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Oktiana Khoirun Nisa' | ||||||||
Date Deposited: | 02 Nov 2022 05:09 | ||||||||
Last Modified: | 03 Nov 2022 03:43 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/57708 |
Actions (login required)
View Item |