This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Nurfalah, Muhammad Thoyyib (2022) Konsep khilafah-kultural sivilisasional Din Syamsuddin dalam perspektif hermeneutika Jorge E. Gracia. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Muhammad Thoyib Nurfalah_E91216063.pdf Download (3MB) |
Abstract
Kajian ini membahas pemikiran Din Syamsuddin tentang konsep Khilfah Kultural-Sivilisasional. Pemikiran tersebut menjadi menarik karena ada term khilafah yang disebut Din di dalam konsepnya. Sedangkan term khilafah sangat sensitif ketika dibicarakan di Indonesia, karena term tersebut sudah terlanjur negatif dalam pemikiran masyarakat Indonesia, lebih-lebih pemerintah. Ada dua pokok permasalahan akademis yang akan dibedah dan dijawab dalam penelitian ini, pertama, bagaimana konsep khilafah-kultural sivilisasional dalam pemikiran Din Syamsuddin? Kedua, bagaimana wawasan Islam moderat yang dibangun Din Syamsuddin dalam konsep khilafah-kultural sivilisasional perspektif hermeneutika Jorge J.E Gracia? Dalam menganalisis dan menjawab dua problem akademik tersebut, penulis menggunakan model penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian library research (kajian pustaka). Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan hermenutika, yang mana secara khusus merujuk pada hermeneutika Jorge J.E Gracia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, konsep khilafah-kultural sivilisasional Din Syamsuddin bertumpu pada isi substantif Alquran dan Hadis, yang secara gamblang menyebut manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi. Atas dasar inilah, kemudian Din menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan khilafah-kultural sivilisasional adalah kebersamaan umat manusia dalam membangun peradaban ke arah yang lebih baik (islah) seperti melakukan perbaikan-perbaikan terhadap pendidikan, kebudayaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam tinjauan hermeneutika Jorge J.E Gracia, konsep khilafah-kultural sivilisasional ternyata mengandung nilai-nilai atau wawasan Islam moderat, karena dalam konsep tersebut, Din justru menegaskan bahwa Islam dan Indonesia dengan Pancasila dan UUD 1945 harus senantiasa dipelihara agar tetap terjalin hubungan yang harmonis dan agar Pancasila dan UUD 1945 tidak hanya sekedar menjadi diktum apologi semata, tetapi benar-benar mewujud dalam praktik kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Filsafat Pembaruan |
||||||||
Keywords: | Khilafah-kultural; Din Syamsuddin; hermeneutika Gracia | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam | ||||||||
Depositing User: | Muhammad Thoyyib Nurfalah | ||||||||
Date Deposited: | 28 Nov 2023 01:34 | ||||||||
Last Modified: | 28 Nov 2023 01:34 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/57835 |
Actions (login required)
View Item |