Uji toksisitas akut limbah laundry terhadap Ikan Mujair (Oreochromis Sp.)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Kartikasari, Nur Azizah (2022) Uji toksisitas akut limbah laundry terhadap Ikan Mujair (Oreochromis Sp.). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Nur Azizah Kartikasari_H75218036.pdf
Download (2MB)

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia menyebabkan meningkatnya pula limbah yang dihasilkan. Salah satu aktivitas manusia yang menyebabkan pencemaran adalah usaha jasa laundry. Limbah laundry yang terus menerus dibuang ke sungai akan menyebabkan rusaknya ekosistem perairan sungai. Penelitian ini ialah penelitian eksperimen yang memiliki tujuan untuk mengetahui nilai LC50 limbah laundry terhadap ikan mujair (Oreochromis sp.). Penelitian diawali dengan tahap aklimatisasi selama 7 hari agar mengetahui apakah ikan dan air pengencer PDAM layak digunakan dalam penelitian ini. Dimana dalam penelitian ini, terdapat pengujian parameter pH, suhu, dan DO serta mengamati kematian ikan. Sebelum melakukan range finding test dan uji toksisitas akut, dilakukan analisis limbah laundry dengan parameter BOD, COD, TSS, NH3, dan deterjen. Seluruh hasil analisis limbah laundry untuk tahap range finding test dan uji toksisitas akut melebihi baku mutu. Selanjutnya dilakukan tahap range finding test dengan variasi konsentrasi 0% (kontrol), 5%, 10%, 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Pada tahap range finding test ditemukan nilai kisaran pada konsetrasi 20%. Sehingga variasi yang digunakan pada tahap uji toksisitas akut adalah 6%, 9%, 12%, 15%, dan 18%. Kematian 50% ikan pada tahap uji toksisitas akut pada konsentrasi 6%. Kematian ikan pada konsentrasi tersebut dikarenakan tingginya kandungan BOD, COD, dan TSS. Setelah itu, dilakukan analisis menggunakan software SPSS. Pada probability 0,500 pada software SPSS nilai probitnya sebesar 6,637. Apabila nilai tersebut diubah ke dalam ppm, maka menjadi 66.000 ppm. Sehingga menurut US EPA Chemical Hazard Classification And Labeling: Comparison Of OPP Requirements And The GHS, nilai tersebut masih tergolong tidak membahayakan bagi lingkungan. Namun apabila limbah tersebut dibuang terus menerus ke badan air, akan menyebabkan kerusakan lingkungan.