Ahl AL-Kitab Dalam Alquran: studi komparasi kitab Tafsīr al-Mizan dan Tafsīr Al-Manar

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mahfud, Muhammad (2022) Ahl AL-Kitab Dalam Alquran: studi komparasi kitab Tafsīr al-Mizan dan Tafsīr Al-Manar. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Muhammad Mahfud_E73218055.pdf
Download (4MB)

Abstract

Ahl al-kitāb menurut ulama memiliki pengertian berbeda-beda. Ahl al-kitāb dalam beberapa pendapat ulama adalah sebutan bagi Yahudi dan Nasrani. Namun terdapat sebuah pendapat bahwa Ahl al-kitāb bukan hanya dari Yahudi dan Nasrani saja tetapi lebih umum termasuk Majusi dan Sabiin bahwa termasuk juga agama-agama lain yang mempunyai kitab suci. Salah seorang ulama yang demikian adalah Muhammad Rasyīd Riḍā dalam karyanya Tafsīr al-Manār. Di dalam Alquran menyebutkan bahwa kebanyakan dari mereka adalah orang-orang fasik sebab kelakuan mereka yang buruk terhadap umat Islam. Namun sebagian dari mereka terdapat golongan netral. Dengan adanya perbedaan pandangan interpretasi mengenai Ahl al-kitāb, tentu akan menimbulkan implikasi hubungan sosial kemasyarakatan yang cukup jauh terutama dengan musim. Terdapat tiga permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini. Pertama, Bagaimana pandangan Muhammad Rasyīd Riḍā dan Muhammad Husain T}aba>t}aba>’i mengenai Ahl al-kitāb? Kedua,Bagaimana Pandangan perbedaan juga persamaan pandangan diantara keduanya mengenai Ahl al-kitāb?. Untuk menjawab ketiga pertanyaan di atas, penelitian ini mengkaji kitab Tafsīr al-Manār dan Tafsīr al-Mizan serta beberapa kitab lainnya yang membahas tema yang sama. Jenis penelitian adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan diperoleh tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan metode interpretasi data dan content analysis dengan pendekatan ilmu tafsir. Maka dalam penelitian ini menghasilkan kesimpulan berikut. Ahl al-kitāb dalam tafsīr al-Manār karya Muhammad Rasyīd Riḍā adalah terdapat golongan Ahl al-kitāb yang mencakup Yahudi, Nasrani, Majusi, Sabi’in. Sedangkan menurut Husain Tabataba’i memaknai Ahl al-kitāb dengan semua pemeluk agama Yahudi dan Nasrani kapan, di manapun dan dari keturunan siapapun mereka itulah yang disebut dengan Ahl al-kitāb