This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Riyani, Pipit (2022) Mengkonsumsi hewan pemakan kotoran perspektif hadis: telaah hadis Sunan Ibnu Majāh no. 3189 dengan pendekatan kesehatan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Pipit Riyani_E05216022 ok.pdf Download (3MB) |
Abstract
Allah Swt telah memberikan kenikmatan berupah makanan dan minuman yang baik dan halal untuk dikonsumsi. Selain itu, Allah Swt melarang kita untuk memakan bangkai, darah dan lainnya. Seperti halnya, sekarang ini ada beberapa hewan yang diberi makan kotoran seperti lele di empeng-empeng diberi makan feses, bangkai dan sejenisnya. Selain itu, sapi yang terkadang memakan kotoran dan ada beberapa hewan yang makan pokoknya adalah kotoran. Dilihat dari surat al-Baqarah ayat 168, bahwa Allah juga membahas kebutuhan pangan yang merupakan salah satu kebutuhan yang penting untuk kelangsungan kehidupan manusia. Dalam surat al-Baqarah ayat 168 disebutkan bahwa standard pangan yang dikonsumsi yakni yang halal dan baik. Makanan halal adalah makanan yang diizinkan untuk dikonsumsi menurut aturan hukum Islam, sebab pada hikmahnya semua makanan adalah halal kecuali yang dilarang. Makanan yang baik adalah makanan yang memberikan cukup energy (kalori) dan mampu menjaga kesehatan dan pertumbuhan penyakit, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data-data deskritif, penelitian ini merupakan penelitian library Research, yaitu penelitian yang mengkaji data-data melalui kepustakaan dengan mengambil data dari kutub al-tis’ah meliputi shahih al-Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Abu Daud, at-Tirmidzi, sunan Ibnu Majah, Sunan an-Nasa’I Musnad Ahmad bin Hanbal, al-Muwatha’, Imam Malik dan Sunan ad-Darimi. Metode analisis yang penulis gunakan adalah metode deskriptis. Sedangkan pendekatan analisis yang penulis gunakan adalah Ma’anil al-Hadis, yaitu memahami hadis sesuai makna sebenarnya. Penelitian analisis ini mengetahui makna jalalah yang berarti hewan yang memakan kotoran najis atau sejenisnya, berubah unta, sapi, kambing, ayam dan sejenisnya. Hewan tersebut pada dasarnya halal dan boleh dimakan, namun hewan tersebut sering memakan kotoran dan najis. Kemudian, kualitas hadis tentang mengkonsumsi daging dan susu hewan pemakan kotoran berkualitas shahih. Adapun maksud larangan tersebut diperuntukkan hewan yang seing memakan najis atau ktoran, kalau sifatnya kadang-kadang tidak termasuk dalam larangan hadis tersebut. Selain itu larangan tersebut tidak sampai pada keharaman. Kemudian, mengenai hukum memakan daging hewan jalalah diperbolehkan dengan cara hewan tersebut dikandangkan dan diberi makanan yang bersih selama beberapa hari.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Agama Hadis |
||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis | ||||||||
Depositing User: | Pipit Riyani | ||||||||
Date Deposited: | 24 Nov 2022 08:30 | ||||||||
Last Modified: | 24 Nov 2022 08:30 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/58156 |
Actions (login required)
View Item |