Peran guru kelas dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling bagi siswa Kelas 3 di MIN 2 Sidoarjo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Putra, Eka Herfiano (2022) Peran guru kelas dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling bagi siswa Kelas 3 di MIN 2 Sidoarjo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Eka Herfiano Putra_D77218033 ok.pdf
Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sekolah yang tidak memiliki konselor khusus dalam membantu guru kelas melaksanakan program bimbingan dan konseling. Guru kelas selain mengajar berperan penting dalam memberikan program bimbingan dan konseling, dimana tugas tersebut juga membutuhkan waktu, keahlian khusus dan persiapan yang baik. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah 1) bagaimana peran guru kelas sebagai pelaksana program bimbingan dan konseling bagi peserta didik kelas 3?; 2) apa hambatan guru kelas sebagai pelaksana program bimbingan dan konseling peserta didik kelas 3?; 3) bagaimana upaya yang dilakukan guru kelas dalam mengatasi hambatan dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling peserta didik kelas 3 di MIN 2 Sidoarjo?. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dimana data akan dipaparkan secara deskriptif sesuai dengan keadaan objektif di MIN 2 Sidoarjo. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan teknik analisis data menggunakan aktitivas reduksi data (reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) peran guru kelas sebagai pelaksana program bimbingan dan konseling dilakukan melalui memahami karakteristik, kemampuan, dan perkembangan setiap peserta didik. Guru kelas membantu peserta didik dan mengatasi kesulitan belajar, melalui penyampaian materi yang diulang-ulang, memberikan kesempatan bertanya, dan membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan; 2) hambatan yang dihadapi yaitu berasal dari pribadi guru kelas yaitu kurangnya pemahaman dan keterampilan yang dimiliki guru kelas dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling serta jadwal mengajar yang padat; 3) Guru kelas melakukan kerjasama dan komunikasi aktif dengan orang tua peserta didik untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan apakah peserta didik mengalami kesulitan atau tidak saat dirumah.