This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Mahmud, Hamdan (2022) Konsep penetapan arah kiblat dalam konstruksi tuan guru di masyarakat Banjar. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Hamdan Mahmud_F23416220.pdf Download (5MB) |
Abstract
Masyarakat Banjar mengenal istilah Tuan Guru sebagai sebutan mereka yang punya pengaruh dan pendapatnya akan diikuti, khususnya dalam pelaksanaan ibadah shalat dengan kewajiban menghadap kiblat. Terdapat perbedaan pendapat mereka tentang pemaknaan ”arah” dan cara penentuan ”arah” tersebut, sehingga perlu dilakukan penelitian yang bertolak dari satu pertanyaan mayor : Bagaimana konstruksi Tuan Guru di masyarakat Banjar tentang penentuan arah kiblat dalam analisis fikih ? Untuk memahami konstruksi Tuan Guru tersebut penelitian ini berusaha menjawab dua pertanyaan minor: (1) Bagaimana konsep arah kiblat ? (2) Bagaimana cara menentukan arah kiblat ? Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk memahami konstruksi Tuan Guru di masyarakat Banjar mengenai konsep Syat}r al-Masjid al-Haram dari perspektif fikih, berikut cara yang digunakan dalam menentukan arah kiblat.Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dilakukan penelitian kualitatif dengan pendekatan paradigma Definisi Sosial dan teori Konstruksi Sosial. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan partisipatif (participatory observation) dan wawancara mendalam (depth interview). Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan “metode kualitatif”, yaitu pengamatan (observasi), wawancara (interview), dan pemanfaatan atau penelaahan dokumen.Hasil penelitian ini menunjukkan konsep syat}r al-Masjid al-Haram dalam konstruksi Tuan Guru di lingkungan masyarakat Banjar, memahaminya dengan arah Kota Mekah, Masjid al-Haram dan ’ain Ka’bah. Untuk sampai kepada konstruksi objektifnya, mereka menggunakan ”Kompas Mekah”, ”Kompas Nagara” dan metode Raṣd al-Kiblah dengan memanfaatkan bayang-bayang matahari, sebagai cara dalam menemukan arah kiblat.Adanya sejumlah pendapat maz}hab terhadap pemaknaan syatr al-Masjid al-Haram dalam penentuan arah kiblat meniscayakan kesimpulan bahwa perbedaan itu hanyalah merupakan perbedaan yang bersifat formal, sedangkan hakikatnya tidak berbeda.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (PhD) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Hukum Islam | ||||||||||||
Keywords: | Konstruksi; Tuan Guru; Arah Kiblat | ||||||||||||
Divisions: | Program Doktor > Studi Islam | ||||||||||||
Depositing User: | Hamdan Mahmud | ||||||||||||
Date Deposited: | 02 Dec 2022 02:38 | ||||||||||||
Last Modified: | 02 Dec 2022 02:38 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/58423 |
Actions (login required)
View Item |