Dakwah Nahdlatul Ulama dalam menjaga kerukunan umat beragama Kabupaten Blitar

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Muhtar, Alvin Afif (2022) Dakwah Nahdlatul Ulama dalam menjaga kerukunan umat beragama Kabupaten Blitar. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Alvin Afif Muhtar_02040720004.pdf
Download (2MB)

Abstract

Kerukunan beragama merupakan faktor penting dalam kehidupan multikultural dengan keragaman yang dimilikinya. Pluralitas agama merupakan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri sehingga umat beragama memiliki kewajiban untuk mengakui dan menghormati agama lain. Menjaga kerukunan umat beragama merupakan tanggung jawab seluruh elemen bangsa dan negara Indonesia. Untuk itu, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Blitar memiliki program dakwah kerukunan umat beragama. Penelitian ini mengkaji pendekatan dakwah dan langkah-langkah dakwah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dalam menjaga kerukunan umat beragama Kabupaten Blitar. Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara mendalam serta dokumentasi. Kemudian penelitian ini dianalisis menggunakan teori AGIL.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan dakwah kerukunan umat beragama oleh PCNU Kabupaten Blitar menggunakan pendekatan kebudayaan, pendekatan diskusi antar umat beragama, dan pendekatan misi. Tujuan dakwah kerukunan umat beragama adalah agar masyarakat dapat hidup dalam kerukunan dan kedamaian antar umat dari agama yang berbeda. Integrasi sosial masyarakat dibangun dengan peran tokoh agama, kiai atau ustadz, romo atau pastor, yang dalam kehidupan sosial memiliki pengaruh penting dalam masyarakat. Kerukunan beragama terikat atau terjaga dengan Generasi Muda Lintas Agama (Gemula), membangun kerja sama antar penganut agama, membangun dialog antar umat beragama, dan membangun sikap keterbukaan. Selanjutnya dalam langkah-langkah dakwah terdapat 3 tahap, antara lain: Input berupa dakwah kerukunan umat beragama yang menggunakan langkah internal dan eksternal. Langkah internal difokuskan pada internal Muslim dan langkah eksternal di luar agama Islam. Dengan adanya dakwah tersebut, kemudian mengalami perubahan atau konversi berupa dukungan dan hambatan dalam pelaksanaannya. Output dari proses dakwah ini dapat dilihat pada potret harmonisasi kerukunan umat beragama di Desa Boro dan Desa Sidodadi.