al-Dakhil dalam tafsir salafi pada konten digital almanhaj.or.id

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Albab, Muhammad Ulul (2022) al-Dakhil dalam tafsir salafi pada konten digital almanhaj.or.id. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Muhammad Ulul Albab_02040520028.pdf
Download (6MB)

Abstract

Pokok masalah pembahasan ini adalah mengidentifikasi al-dakhi>l dalam tafsir salafi di konten digital almanhaj.or.id. Kajian keagamaan menuai perkembangan pesat di dunia digital, sehingga Penelitian sangat erat dengan pengaruh konten-konten tafsir di digital. Kemudahan mendapatkan literasi keagamaan di konten digital juga menjadi latar belakang munculnya kesalahan dalam memilih sumber. Masalah tersebut dapat dirumuskan untuk mengetahui bentuk al-dakhi>l tafsir salafi dan indikator al-dakhi>l pada konten digital almanhaj.or.id. Oleh sebab itu, Penelitian ini menggunakan Penelitian kepustakaan dengan basis penelusuran data online (searching). Selain itu, sumber primer menggunakan menu “Tafsir al-Qur’an” pada konten digitalalmanhaj.or.id, sedangkan data sekunder mengambil isu-isu nasional di konten tersebut. Hasil Penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1). Bentuk al-dakhi>l pada kajian salafi memiliki kecenderung ideologis dan berbasis tekstualis. Penafsiran salafi hanya mengikuti teks yang disampaikan oleh Nabi dan sahabat, tanpa melalui proses ta’wil. 2). Indikator digital al-dakhi>l pada konten digital almanhaj.or.id memuat penafsiran duplikatif dan imitatif. Atas dasar kesatuan pemahaman salafi, kajian tafsir di almanhaj.or.id hanya membantu kepopuleran pemahaman salafi yang dimuat ulang dari kajian lain. Dua hasil tersebut menjadi kajian tafsir salafi yang masih dikembangan hingga saat ini di konten digital almanhaj.or.id. Eksistensi kajian keagamaan pun masih mendapat perhatian banyak masyarakat umum, khususnya muslim perkotaan yang cenderung ingin mudah mendapatkan pemahaman. Penelitian ini mengharapkan filterisasi dalam memilih rujukan kajian al-Qur’an atau keagamaan secara umum agar lebih selektif. Validitas dan kebenaran kajian menjadi tolak ukur pemahaman yang baik dan pantas untuk disebarkan