Analisis perlakuan Akuntansi pada Aset Bersejarah dalam perspektif PSAP 07 tahun 2010: studi kasus pada kawasan wisata religi makam Sunan Giri Gresik

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Faizi, Akhmad Faiq Nur (2022) Analisis perlakuan Akuntansi pada Aset Bersejarah dalam perspektif PSAP 07 tahun 2010: studi kasus pada kawasan wisata religi makam Sunan Giri Gresik. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Akhmad Faiq Nur Faizi_G72215029.pdf
Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan akuntansi pada Aset Bersejarah sesuai PSAP 07 tahun 2010 pada pengelolaan kawasan wisata religi makam Sunan Giri. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data yang diperlukan diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi serta data sekunder yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pengelolaan kawasan wisata religi makam Sunan Giri dalam hal pengakuan Aset Bersejarah telah sesuai dengan PSAP 07 dilihat dari manfaat ekonomi yang diberikan dari aset tersebut. Penilaian Aset Bersejarah pada Pengelolaan kawasan religi makam Sunan Giri masih sulit untuk menentukan metode apa yang digunakan pada penilaian Aset Bersejarah hal ini diakibatkan oleh belum adanya kebijakan yang pasti terkait penilaian warisan bersejarah. Dari segi pengungkapan Aset Bersejarah kawasan wisata religi makam Sunan Giri seperti diungkapkan dalam dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) dengan tanpa nilai. Berdasarkan analisis yang dilakukan, praktik akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan kawasan wisata religi makam Sunan Giri telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah yang berlaku. Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah diperlukan perhatian yang lebih mendalam untuk menentukan metode penilaian aset bersejarah. Hal tersebut dilakukan agar nilai aset bersejarah dapat diakui dengan jelas, sehingga informasi yang diberikan pemerintah dalam laporan keuangan menjadi bermakna.