Gemblongan: studi tradisi sosial pada masyarakat desa Tunah kecamatan Semanding kabupaten Tuban

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Salam, Nurullina Wahidatus (2022) Gemblongan: studi tradisi sosial pada masyarakat desa Tunah kecamatan Semanding kabupaten Tuban. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Nurullina Wahidatus Salam_F02919277.pdf
Download (2MB)

Abstract

Tesis ini merupakan penelitian tentang tradisi gemblongan (peminangan perempuan kepada laki-laki) pada masyarakat Desa Tunah Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban. Penelitian ini akan menjawab rumusan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana konsep tradisi gemblongan masyarakat Desa Tunah, Semanding, Tuban? (2) Bagaimana prosedur tradisi gemblongan masyarakat Desa Tunah, Semanding, Tuban ? (3) Bagaimana implementasi tradisi gemblongan masyarakat Desa Tunah, Semanding, Tuban? Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian ini yaitu Desa Tunah Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer yang diperoleh langsung dari informan yaitu dengan wawancara tokoh masyarakat, petugas P3N dan tujuh pasangan yang mengikuti dan tidak mengikuti tradisi gemblongan dan sumber data sekunder dari dokumen, materi dan buku-buku tentang peminangan dan teori tradisi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dokumentasi, observasi, dan wawancara. Dan untuk menjawab rumusan masalah di atas, digunakan teori perubahan tradisi dari Piotr Sztompka dalam menganalisa hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi gemblongan masyarakat Desa Tunah, Semanding, Tuban merupakan warisan sosial tentang peminangan perempuan ke laki-laki. Yang mana pihak perempuan datang ke pihak laki-laki dengan membawa hantaran salah satunya gemblong. Konsep tradisi gemblongan ini lahir dari arah bawah tanpa ada paksaan oleh penguasa. Dan dalam praktiknya tradisi gemblongan mengalami perubahan secara kualitatif dan kuantitatif yang dapat dilihat dari adanya inovasi dalam pelaksaannya dan berkurangnya pengikut tradisi gemblongan karena adanya perbedaan tradisi dari calon pasangan.