This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Iqbal Hamdan, Habibi (2022) Moderasi beragama di ruang digital: studi tentang kontribusi kiai medsos Nahdlatul Ulama di Jawa Timur. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Iqbal Hamdan Habibi_02040220006.pdf Download (5MB) |
Abstract
Penelitian ini berangkat dari kegelisahan peneliti atas kondisi moderasi beragama di ruang digital, padahal wacana moderasi beragama telah ditegaskan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia sejak tahun 2019. Namun, aktualisasi wacana tersebut belum sepenuhnya tercipta, terutama di media sosial. Penelitian ini mengkaji kekurangan tersebut dengan mengeksplorasi peran “Kiai Media Sosial (Medsos)” Nahdlatul Ulama di Jawa Timur dalam menciptakan kontra-narasi kelompok Islam radikal di ruang digital. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sejauh mana kontestasi moderasi beragama dan mengkaji kontribusi “Kiai Medsos” dalam mengawal isu moderasi beragama di ruang digital ditinjau dari teori diskursus Jurgen Habermas. Purposive sampling digunakan untuk merekrut empat “Kiai Medsos” dari Nahdlatul Ulama di Jawa Timur. Penelitian kualitatif ini menggunakan konten atau postingan “Kiai Medsos” di akun media sosial sebagai sumber data. Data pendukung lainnya adalah hasil wawancara dengan empat “Kiai Medsos”, buku, jurnal, dan website terkait. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan pendekatan analisis isi (content analysis). Penelitian ini mengungkapkan (1) Kontestasi wacana “Kiai Medsos” vis-à- vis kelompok Islam radikal dapat dilihat dari perdebatan tentang hubungan Islam dan Negara, dan kritik terhadap Islam Salafi-Wahabi. Pernyataan-pernyataan dari kelompok Islam radikal tidak mampu memenuhi klaim validitas sehingga tidak tercapai konsensus intersubjektif. (2) Sedangkan kontribusi “Kiai Medsos” dalam mengawal isu moderasi agama di ruang digital adalah dengan mengarusutamakan konten moderat (positif) di ruang digital. Berbeda dengan kelompok Islam radikal, klaim validitas tindakan komunikatif “Kiai Medsos” telah terpenuhi baik dari klaim kebenaran (truth), klaim ketepatan (rightness), dan klaim kejujuran (sincerity) sehingga dapat dicapai konsensus intersubjektif. Kesimpulan dari penelitian ini menyarankan bahwa netizen perlu memahami dan menyaring informasi dari media sosial agar moderasi beragama di ruang digital benar-benar terjaga.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Media Sosial Negara Nahdlatul Ulama |
||||||||
Keywords: | Kiai medsos; moderasi beragama; Islam Radikal; media sosial; Jurgen Habermas | ||||||||
Divisions: | Program Magister > Filsafat Agama | ||||||||
Depositing User: | Iqbal Hamdan Habibi | ||||||||
Date Deposited: | 05 Jan 2023 03:36 | ||||||||
Last Modified: | 05 Jan 2023 03:36 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/58792 |
Actions (login required)
View Item |