Tren flexing di media sosial: kajian ma'anil hadith Sunan Ibnu Majah nomor indeks 3606 melalui pendekatan Sosiologi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fauzi, Ahmad Zaki Nur (2022) Tren flexing di media sosial: kajian ma'anil hadith Sunan Ibnu Majah nomor indeks 3606 melalui pendekatan Sosiologi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Ahmad Zaki Nur Fauzi_E95218069.pdf
Download (2MB)

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi di era sekarang ini tidak bisa dihindari. Bersamaan dengan itu, kemudian muncul istilah-istilah baru yang menggambarkan suatu tren di kalangan masyarakat. Dalam hal ini ialah tren flexing dalam ranah media sosial. Ini merupakan perilaku pamer yang dilakukan di lingkup dunia maya, yang mana hal ini tidaklah dianjurkan jika ditinjau dari kacamata hadis Sunan Ibnu Majah No. Indeks 3606 yang membahas tentang larangan untuk berbusana dengan tujuan pamer kepada sesama. Dalam penelitian ini terdapat beberapa rumusan meliputi: Pertama, Bagaimana kualitas dan kehujjahan dalam kitab Sunan Ibnu Majah nomor indeks 3606? Kedua, Bagaimana ma’anil hadis dalam kitab Sunan Ibnu Majah nomor indeks 3606? Ketiga, Bagaimana tinjauan hadis terhadap tren flexing di media sosial dalam perspektif sosiologi?. Dalam penelitian ini, digunakan metode kualitatif deskriptif sebagai pedoman dalam proses pengkajian. Penelitian ini menghasilkan sebuah kesimpulan yaitu, (1) Hadis riwayat Sunan Ibnu Majah Nomor Indeks 3606 berstatus sahih li dhatihi dan dapat dijadikan hujjah, (2) Dari segi pemaknaan, hadis tersebut menjelaskan tentang tidak dianjurkannya berpakaian dengan tujuan untuk pamer, mendulang popularitas dan riya’ kepada sesama manusia. Dengan akibat dari perbuatan ini yaitu Allah SWT akan memakaikan baju kehinaan kepada para pelakunya, (3) Dalam tinjauan hadis, tren flexing merupakan sebuah perilaku yang sangat tidak dianjurkan untuk dilakukan, dan dalam pandangan sosiologi hal ini merupakan sebuah fenomena sosial berupa perilaku seseorang sangatlah dipengaruhi oleh lingkungannya. Dalam hal ini, ialah lingkungan media sosial yang menjadi penyebab utama menjamurnya tren flexing di berbagai lapisan masyarakat.