Sejarah perkembangan Yayasan Islam Al Ittihad Pondok Pesantren Kanzul Ulum Kota Madiun Tahun 1988-2021M

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Janah, Laili Rodziatul (2023) Sejarah perkembangan Yayasan Islam Al Ittihad Pondok Pesantren Kanzul Ulum Kota Madiun Tahun 1988-2021M. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Laili Rodziatul Janah_A72218051 ok.pdf
Download (1MB)

Abstract

Skripsi yang berjudul “Sejarah Perkembangan Yayasan Islam Al-Ittihad Pondok Pesantren Kanzul Ulum Kota Madiun tahun 1988-2021” ini berfokus pada tiga permasalahan yaitu: (1) Bagaimana sejarah berdirinya Yayasan Islam Al-Ittihad Pondok Pesantren Kanzul Ulum Kota Madiun? (2) Bagaimana Perkembangan Yayasan Islam Al-ittihad Pondok Pesantren Kanzul Ulum Kota Madiun? (3) Apa saja faktor pendukung dan penghambat Yayasan Islam Al-Ittihad Pondok Pesantren Kanzul Ulum Kota Madiun? Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah yang memiliki beberapa tahapan yaitu, Heuristik (pengumpulan sumber), Verifikasi (kritik sumber), Interpretasi (penafsiran sumber) dan Historiografi (penulisan sejarah). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis dan pendekatan sosiologi yang bertujuan mengungkap dan memberikan penjelasan tentang sejarah dan perkembangan Yayasan Islam Al-Ittihad Pondok Pesantren Kanzul Ulum secara kronologis. Sedangkan teori yang digunakan adalah teori social institution dari Soerjono Soekanto. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: (1) Yayasan Islam al-Ittihad didirikan oleh KH. Mudzakir dan Hj. Najahah pada tahun 1988 dan disahkan oleh notaris pada tahun 1990. Yayasan ini berdiri untuk menaungi Pondok Pesantren dan memiliki tujuan untuk membantu anak yang kurang mampu. (2) perkembangan yang terjadi di yayasan dan pondok pesantren terdiri dari tiga aspek, yakni: program kegiatan, lembaga pendidikan dan sarana prasarana. (3) faktorfaktor pendukung perkembangan perkembangannya antara lain: peran Kh. Mudzakir, dukungan keluarga, SDM yang memadai, biaya yang terjangkau, dukungan dari masyarakat dan wali santri, dukungan dari pemerintah serta letak geografis yang strategis. Sedangkan faktor penghambat perkembangannya yaitu terbatasnya sarana prasarana, santri yang kurang tertib, serta kurangnya pendanaan.