Anaisis hukum Islam terhadap uang kertas menurut pemikiran Imran Nazar Hosein

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Khoiriyah, Iffa Fridayanti (2023) Anaisis hukum Islam terhadap uang kertas menurut pemikiran Imran Nazar Hosein. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Iffa Fridayanti Khoiriyah_C92216162 ok.pdf
Download (2MB)

Abstract

Skripsi yang berjudul “Analisis Hukum Islam Terhadap Uang Kertas Menurut Pemikiran Imran Hosein” merupakan hasil penelitian pustaka (library research) untuk menjawab pertanyaan: bagaimana pemikiran Imran Nazar Hosein tentang uang kertas dan bagaimana analisis hukum Islam terhadap pendapat Imran Nazar Hosein tentang uang kertas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah murni dari literatur kepustakaan. Mencakup Al-Quran, Sunah, kitab-kitab fikih, dokumen resmi, buku-buku dan jurnal-jurnal yang terkait. Kemudian data di analisis menggunakan metode deskriptif analisis tentang definisi uang kertas dan pandangannya Imran Nazar Hosein terhadap uang kertas menurut hukum Islam. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: pertama, uang kertas menurut Imran Nazar Hosein merupakan uang palsu. Sejarah pemberlakuan uang kertas yang terkesan penuh dengan tipu muslihat dan terdapat pemaksaan dalam penerapannya. Selain itu, nilai mata uang yang terus menerus turun bertolak belakang dengan peran uang sebagai pengukur nilai dan penyimpan nilai. Kedua mata uang menurut pendapat Imran Nazar Hosein berdasarkan analisis hukum Islam dengan menggunakan metode pengambilan hukum Al-Qiyas dan Al-‘Urf bahwa mayoritas fuqaha mengatakan hukum dapat disamakan dengan dinar dan dirham karena yang menjadi pertimbangan hukumnya adalah status uang tersebut yang menjadi moneter utama, yang di akui oleh pasar dan di akui oleh semua orang. hal ini akan terus seperti demikian sampai pasar tidak lagi menganggapnya sebagai moneter utama. Sejalan dengan hasil penelitian di atas, penulis memberikan saran bahwa tidak ada salahnya untuk mengkaji kembali fatwa-fatwa mengenai uang kertas. Namun bukan berarti kita harus meninggalkan uang kertas hari ini dan meninggalkan kewajiban dari padanya.