Tradisi sedekah laut di Desa Karangagung Kecamatan Palang Kabupaten Tuban (Studi Tentang Perubahan Tradisi dari Hindu ke Islam)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Asmara, Safrina Ridya (2023) Tradisi sedekah laut di Desa Karangagung Kecamatan Palang Kabupaten Tuban (Studi Tentang Perubahan Tradisi dari Hindu ke Islam). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Safrina Ridya Asmara_A02219041 OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini fokus pada tiga permasalahan, yaitu: (1) Bagaimana tata cara ritual dalamTradisi Sedekah Laut di Desa Karangagung Kecamatan Palang Kabupaten Tuban, (2) Bagaimana perubahan Tradisi Sedekah Laut dari Hindu ke Islam di Desa Karangagung Kecamatan Palang Kabupaten Tuban, (3) Bagaimana makna yang terkandung dalam Tradisi Sedekah Laut di Desa Karangagung Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Dengan adanya permasalahan di atas penulis menggunakan metode deskripsi-kualitatif dengan pendekatan antropologi budaya dan pendekatan sosiologi. Pendekatan antropologi budaya digunakan dalam menganalisis kebudayaan serta interaksi masyarakat pesisir Desa Karangagung. Sumber data yang diperoleh melalui pengamatan, wawancara, dokumentasi dan analisis data. Sedangkan pendekatan sosiologi menekankan pada aspek kultural serta perubahan sosial yang terjadi di masyarakat Desa Karangagung, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Adapun penulis menggunakan teori contituity and change oleh John Obert Voll. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yakni: (1) Tradisi sedekah laut merupakan budaya nenek moyang yang sangat kental dengan nuansa mistis, tata cara pelaksanaan ritual tradisi ini dipengaruhi unsur ajaran Hindu diantaranya penggunaan sesajen dan kemenyan. (2) Tata cara dalam pelaksanaan tradisi sedekah laut yang identik dengan ritual keagamaan Hindu telah berubah berganti menjadi berlandaskan pada nilai-nilai ajaran Islam, perubahan tersebut dipengaruhi oleh 3 faktor antara lain: Islamisasi, Modernisasi dan Sosial-politik. (3) Makna dari tradisi sedekah laut sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas hasil tangkapan ikan yang melimpah dan keselamatan yang diberikan ketika melaut terlepas dari keyakinan, yang membedakan adalah kepada siapa doa dipanjatkan.