This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Saputra, A. Zuhruddin Hadi (2023) Implikasi koreksi refraksi dalam penentuan tinggi matahari pada awal waktu salat asar. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
A. Zuhruddin Hadi Saputra_C06218001.pdf Download (4MB) |
Abstract
Skripsi dengan judul “Implikasi Koreksi Refraksi dalam Penentuan Tinggi Matahari Pada Awal Waktu Salat Asar” menjawab dua rumusan masalah. Pertama, bagaimana perhitungan koreksi refraksi dalam penentuan tinggi Matahari pada awal waktu salat Asar? Bagaimana implikasi koreksi refraksi dalam penentuan tinggi Matahari pada awal waktu salat Asar? Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan Research and Development. Sumber data primer yang digunakan adalah artikel Impact of Atmospheric Refraction on Asr Time karya Abdurrahman Ozlen, buku Mekanika Benda Langit. Metode pengambilan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, yakni didapatkan dari hasil hitungan koreksi refraksi dalam penentuan tinggi Matahari pada awal waktu salat Asar. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan. Pertama, perhitungan koreksi refraksi dalam penentuan tinggi Matahari pada awal waktu salat Asar adalah dengan menghitung sudut ketinggian Matahari yang tampak pada saat Matahari mencapai titik kulminasi, kemudian menghitung ketinggian Matahari tampak pada saat awal waktu Asar, menghitung ketinggian Matahari sejati saat awal waktu Asar yang telah terkoreksi dengan refraksi, hingga terakhir adalah menghitung masuknya awal waktu salat Asar. Kedua, implikasi koreksi refraksi dalam penentuan tinggi Matahari pada awal waktu salat Asar ini adalah panjangnya perhitungan dalam menentukan tinggi Matahari pada awal waktu salat Asar, lebih panjang daripada perhitungan konvensional tanpa menggunakan koreksi refraksi. Adanya koreksi refraksi ini membuat jadwal masuknya waktu salat Asar sedikit melambat. Untuk wilayah iklim tropis pada saat ekuinoks jadwal waktu salat Asar melambat dari 3 detik, kemudian membesar hingga 22 atau 23 detik ketika tempat memiliki iklim sedang. Untuk wilayah iklim tropis saat titik balik musim panas jadwal waktu salat Asar melambat dari 6 detik dan membesar ketika berada di 60° lintang utara hingga 3 menit, dan 12 detik di lintang 60° selatan. Untuk wilayah iklim tropis pada saat titik balik musim dingin jadwal waktu salat Asar melambat dari 6 detik dan membesar ketika berada di 60° lintang selatan hingga 3 menit, dan 12 detik di lintang 60° utara. Adanya pembesaran nilai keterlambatan pada saat titik balik musim panas dan musim dingin dikarenakan posisi Matahari sendiri yang lebih rendah ketika diamati di suatu tempat yang memiliki lintang berjauhan dengan posisi deklinasi Matahari. Saran dari penelitian ini adalah. Pertama, setidaknya koreksi ini ditambahkan agar menghasilkan nilai jadwal waktu salat Asar yang lebih presisi lagi. Kedua, koreksi refraksi memiliki dampak terhadap keterlambatan dari masuknya jadwal waktu salat Asar, jika koreksi tidak dimasukkan cukup menggunakan ihtiyat sebanyak 2 menit.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hisab dan Rukyah | ||||||||
Keywords: | Koreksi refraksi; salat asar | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Falak | ||||||||
Depositing User: | A. Zuhruddin Hadi Saputra | ||||||||
Date Deposited: | 27 Feb 2023 02:37 | ||||||||
Last Modified: | 27 Feb 2023 02:37 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/59504 |
Actions (login required)
View Item |