Prinsip pengelolaan harta dalam Al-Qur'an : kajian tematik

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mufidah, Ida (2022) Prinsip pengelolaan harta dalam Al-Qur'an : kajian tematik. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Ida Mufidah_02040520015 OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Harta adalah salah satu penunjang utama kehidupan manusia di dunia yang seharusnya dikelola dengan baik. Namun pada realitanya banyak manusia justru terlena dengan harta hingga gelap mata, lantas melakukan penyimpangan-penyimpangan dalam pengelolaan harta. Al-Qur’an sebagai pedoman umat Islam telah mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk harta yang merupakan objek hisab paling berat di akhirat. Sementara penelitian terkait pengelolaan harta dalam perspektif Al-Qur’an masih minim. Karenanya, sangat penting dan menarik untuk meneliti penafsiran ayat-ayat Al-Quran mengenai pengelolaan harta dan menganalisa prinsip-prinsip pengelolaan harta dalam Al-Qur’an.Penelitian ini melalui library research dan mengikuti metode riset tematik konseptual, berusaha memberi ruang kajian yang lebih luas dengan melakukan penelitian yang mengacu pada konsep teori Islamic Wealth Mangement (IWM) yang dikenal dalam ilmu ekonomi Islam.Hasil penelitian ini adalah pertama, penafsiran ayat-ayat pengelolaan harta menunjukkan adanya ajaran dan konsep yang holistik, komprehensif, dan kamil yang terkandung dalam Al-Qur’an perihal mengelola harta dengan baik agar harta tidak menjadi fitnah, melainkan menjadi sarana kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhiratnya. Kedua, ada enam prinsip-prinsip dasar pengelolaan harta dalam Al-Qur’an dalam konsep teori IWM yang mengatur tatanan pengelolaan harta pada semua tahapan siklusnya, dari pengadaan harta (wealth creation), lalu pengeluaran harta (wealth expenditure), kemudian pengumpulan harta (wealth accumulation), lalu penjernihan atau penyucian harta (wealth purification), kemudian perlindungan harta (wealth protection), sampai ke pendistribusian harta (wealth disribusion). Pada semua tatanan prinsip-prinsip tersebut tidak hanya mempertimbangkan implikasi duniawi, tetapi juga implikasi ukhrowi manusia, dan selain memperhatikan kesejahteraan individu dan keluarga, juga menjunjung tinggi kesejahteraan sosial.