This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Zhalsadila, Shinta Berliana (2023) Konsep Ulu al Amr dalam Shi’ah: studi komparatif tafsir Majma Al Bayan fi Tafsir Al Quran karya at Tabarsi dan tafsir al Amthal fi Tafsir Kitab Allah al Munzal karya Nasir Makarim as Shirazi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Shinta Berliana Zhalsadila_E03219034 ok.pdf Download (2MB) |
Abstract
Topik mengenai kepemimpinan merupakan hal yang selalu menjadi perdebatan pada setiap kalangan umat. Dalam Al-Qur’an sendiri ada istilah lain yang menggambarkan arti kepemimpinan yaitu ulu al-amr. Pada golongan Syi’ah kepemimpinan disebut dengan konsep imamah dimana suatu bentuk doktrin Syi’ah yang sudah melekat sehingga sulit untuk dilepaskan karena merupakan salah satu hal yang penting dan wajib ditaati. Tidak dikatakan sempurna keimanan orang Shi’ah jika tidak memiliki ketaatan terhadap imam. Dalam hal ini maka akan dilakukan penelitian terhadap ayat-ayat ulu al-amr dengan membandingakan penafsiran mufassir Shi’ah klasik dengan Shi’ah kontemporer yaitu kitab tafsir Majma’ Al-Bayan fi Tafsir Al-Qur’an karya at-Tabarsi dan kitab tafsir al-Amthal fi Tafsir Kitab Allah al-Munzal karya Nasir Makarim as-Shirazi. Terkait jenis yang digunakan dalam menjawab penelitian tersebut adalah penelitian kepustakaan (library research) yang analisis datanya menggunakan deskriptif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah muqaran (komparatif) serta menggunakan metode pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Informasi ini berasal dari buku serta jurnal yang terkait. Hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu ditemukannya persamaan didalam mengartikan ulu al-amr diantara kedua mufassir. At-Tabarsi mengatakan ulu al-amr merupakan para imam atau pemimpin dari keluaraga Nabi Muhammad atau bisa dikenal dengan ahlu bait. Sedangkan menurut as-Shirazi ulu al-amr ditafsirkan dengan imam-imam yang ma’shum yang mentaatinya menjadi sebuah kewajiban yang mutlak. Serta ditemukannya perbedaan hasil penelitian diantara kedua mufassir. Menurut at-Tabarsi tingkat ketaatan manusia ada tiga yaitu taat kepada Allah, taat kepada Rasul dan taat kepada ulu al-amr. Serta didalam mengembalikan perkara masyarakat boleh melimpahkannya kepada ulu al-amr. Sedangkan menurut as-Shirazi tingkat ketaatan hanya ada dua yang pertama taat kepada Allah dan pada tingkat kedua taat kepada Rasul serta ulu al-amr. Karena ketaatan kepada ulu al-amr dianggap selevel dengan taat kepada Rasul. Serta didalam mengembalikan perkara tidak boleh dikembalikan kepada ulu al-amr karena hanya dianggap sebagai pelaksana hukum bukan pembuat syari’at sebagaimana Al-Qur’an dan Sunnah.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Tafsir > Tafsir Al Qur'an Tafsir Kepemimpinan |
||||||||
Keywords: | at Tabarsi; as Shirazi; Imam; Ulu al amr | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | shinta berliana zhalsadila | ||||||||
Date Deposited: | 23 Mar 2023 08:41 | ||||||||
Last Modified: | 23 Mar 2023 08:41 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/59618 |
Actions (login required)
View Item |