Kriteria wanita yang akan dipinang: kajian maanil al Hadis Sunan Ibnu Majah Nomer Indek 1859

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Umar, Muhammad Hasan Haikal (2022) Kriteria wanita yang akan dipinang: kajian maanil al Hadis Sunan Ibnu Majah Nomer Indek 1859. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Muhammad Hasan Haikal Umar_E95217073 ok.pdf
Download (3MB)

Abstract

Di dalam ikatan pernikahan mengandung banyak nilai-nilai budaya. Kedudukan perkawinan baik oleh masyarakat maupun agama di pandang sangat penting. Pernikahan bukanlah sekedar memenuhi tuntunan biologis atau sekedar media of sexsual legality (sarana melegalkan sex), melaiankan dengan sebagai unity of differentiation cultural (menyatukan dua budaya yang berbeda). Dengan demikian, subtansi yang ada di dalam suatu pernikahan itu ternyata sangat luas dan mendalam serta berdampak luas bagi kehidupan manusia. Pinangan bukanlah berarti yang di syariatkan di dalam Islam, akan tetapi di kalangan masyarakat sangat perlu diketahui bahwa pinangan merupakan transaksi antara laki-laki laki yang meminang seorang perempuan yang akan dipinang sebelum adanya sebuah perkawinan. Permasalahannya, banyak di kalangan masyarakat yang belum mengetahui tentang kriteria-kriteria calon yang akan dipinang, buat bekal nanti menjalin hubungan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Tujuan dari penelitian ini antara lain ialah pertama, untuk mengetahui kualitas hadis Ibnu Majah no Indek 1859 tentang kriteria wanita yang akan dipinang. Kedua, untuk mengetahui pemakanaan hadis Ibnu Majah no Indek 1859 tentang kriteria wanita yang akan dipinang. Ketiga, untuk mengetahui cara mengaplikasikan Hadis Ibnu Majah no Indek 1859 pada zaman sekarang. Hasil dari penelitian ini adalah dengan mengutamakan pertimbangan agama dalam melihat, memilih meminang serta menikahi wanita, maka akan membuat laki-laki menjadi lebih terjaga, lebih baik, serta lebih disukai Rasulullah SAW. Adapun cara mengaplikasikan esensi hadits Ibn Majah no indeks 1859 ini salah satunya dengan senantiasa mendekatkan diri dengan Allah, menyambungkan hati dengan Allah dan Rasulullah sehingga dengan begitu hati akan selalu dituntun Allah selalu diberi hidayah serta kemudahan untuk memilih wanita yang benar-benar baik agamanya. Selain itu, upaya berikutnya setelah mendekatkan diri pada Allah dan memperkokoh iman adalah memperteguh pendirian sehingga tidak akan mudah terpengaruh tidak akan mudah terprovokasi dengan sajian-sajian sosial media yang kurang atau bahkan tidak sesuai dengan syari’at.