Anomali vote buying dalam politik desa: studi kasus kemenangan incumbent pada Pilkades Tahun 2019 di Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fitriyah, Manis (2023) Anomali vote buying dalam politik desa: studi kasus kemenangan incumbent pada Pilkades Tahun 2019 di Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Manis Fitriyah_I01218021 ok.pdf
Download (31MB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan atas ketertarikan peneliti terhadap fenomena Pemilihan Kepala Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan yang dalam tiga periode berturut-turut dimenangkan oleh incumbent. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi yang dilakukan oleh incumbent untuk mendapatkan kemenangan pada pemilihan Kepala Desa Tahun 2019 di Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang dilakukan incumbent untuk mendapatkan kemenangan pada pemilihan Kepala Desa Tahun 2019 di Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan. Untuk menjawab rumusan masalah yang ada, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif dengan penedekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa wawancara mendalam dan dokumentasi dengan menggunakan konsep strategi politik Peter Schroder. Temuan penelitian ini adalah: tujuan strategis incumbent yang mencalonkan diri kembali untuk menuntaskan program kerja yang belum selesai sehingga dilakukan analisa dan evaluasi bahwa masyarakat desa Tenggulun memiliki kepercayaan yang rendah terhadap orang baru sehingga didapatkan perumusan sub-strategi berupa pembentukan tim utama dan tim bayangan dengan visi terwujudnya Desa DEWI CEMARA (Desa Wisata, Cerdas, Maju, dan Sejahtera). Incumbent memberikan image positif tentang hasil kinerja yang telah dilakukan pada periode sebelunya dan memiliki jiwa sosial tinggi dengan mudah berbaur di tengah masyarakat. Incumbent memfokuskan target kelompok pada masyarakat yang berusia antara 40-60 tahun dan masyarakat yang memiliki profesi sebagai seorang petani. Pada Pilkades tahun 2019 desa Tenggulun masih ditemukan adanya fenomena vote buying yang dilakukan oleh calon nomor urut 01 dengan menggunakan uang dan sembako, namun pada prakteknya di desa Tenggulun politik uang atau vote buying tidak selalu mendapatkan simpati masyarakat untuk memberikan hak suara politiknya kepada calon tersebut. Banyak masyarakat yang meyakini bahwa desa Tenggulun lebih baik jika dipimpin oleh calon yang telah berpengalaman.